telusur.co.id - Pertumbuhan ekonomi 2020 dianggap kurang menunjukan hal yang positif, di samping utang yang tinggi.

Lalu bagaimanas Ekonom senior Rizal Ramli melihat dan memprediksi 2021 ?

Aktivis 77/78 itu khawatir, perekonomian Indonesia pada semester I tahun 2021 tak akan mengalami pertumbuhan sesuai harapan. 

“Saya khawatir semester I tahun depan kita mengalami cashflow problem, kesulitan cashflow. Kenapa? Karena tetap, (pemerintah) tidak mau fokus,” ujar Rizal Ramli dalam penjelasannya,  sapaannya, di Jakarta, Rabu (16/12/2020).

Ia menjabarkan, setidaknya ada tiga hal yang perlu menjadi fokus pemerintah agar pertumbuhan ekonomi berjalan positif di awal tahun 2021 mendatang.

Satu, (fokus) buat nanganin corona secara medis. Yang kedua buat kasih makan kalau ada lockdown yang benar selama 4 bulan. Ketiga, naikin produksi pangan, karena produksi pangan itu rakyat di desa risiko covid-nya lebih kecil,” papar mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri ini.

Namun yang terjadi, hingga kini belum ada perubahan kebijakan dari segi anggaran.

“Dari segi anggaran enggak berubah, (pemerintah) tetap mau bikin ini, mau bikin proyek ini, proyek ini,” kritiknya.

“Birokrasi ini memang paling gampang nyari uang dari proyek infrastruktur. Di situlah kick back-nya. Jadi tetap dipaksakan walaupun kita enggak punya uang,” tandas Rizal Ramli.(fir)