Kemenkop Siapkan Rumah Produksi Bersama Olahan Nanas di Kab Subang  - Telusur

Kemenkop Siapkan Rumah Produksi Bersama Olahan Nanas di Kab Subang 


telusur.co.id - Sesmenkop UKM Arif Rahman Hakim bersama Deputi UKM Hanung H Rachman, melakukan kunjungan lapangan ke Koperasi Produsen Singgalang Sari Maju di Desa Sarireja Kecamatan Jalancagak Subang, Jawa Barat. Kunjungan itu dalam rangka mendirikan rumah produksi bersama  ( factory sharing ) olahan hasil perkebunan yang paling dominn, yaitu "Nanas".

"Sesuai arahan Menkop bapak Teten Masduki yang berkunjung ke Subang tiga bulan lalu dan membahas kerjasama industri olahan produk unggulan di Kabupaten Subang. Pada waktu itu disepakati Nanas yang sebagai prioritas produk olahan yang akan dikerjakan," kata Arif dalam keterangannya, Senin (10/5/21).

Kabupaten Subang selama ini dikenal sebagai sentra nanas dan mensuplai 90 persen produksi Nanas di Jawa Barat.  Produknya banyak tapi harganya tidak stabil  terlebih saat panen raya. Karena itu perlu dibantu industri olahan  agar UMKM malah bisa naik kelas dengan adanya produk olahan nanas.

'"Harapannya para pelaku di bidang pertanian  bisa  dihimpun dalam satu wadah koperasi dan koperasinya  memiliki  usaha industri olahan. Nanti juga dikaji skala ekonominya,  berapa kolompok usaha minimalnya, demikian juga berapa luas lahan  dikaji berapa kelomok tujuannya agar terjaga kontinuitas produksinya," kata Arif.

"Saya juga  berharap apa yang saat ini dikerjakan untuk membangun industri olahan segera terwujud. Kalau biayanya tidak terlalu besar dan kompleksitasnya tidak terlalu banyak, saya optimis factory sharing bisa didirikan pada tahun 2021 ini," sambungnya.

Sementara itu, Deputi Bidang UKM Kemenkop Hanung Harimba Rachman mengatakan, terkait persoalan teknis pihaknya akan melakukan beberapa langkah.

"Tim kami nanti secara teknis akan melakukan semacam persiapan semacam cek lokasi, melihat  ke ekonomiannya dan lain sebagianya. Termasuk juga mengenai pengelolaannya nanti kedepan,"jelasnya.

Hanung mengatakan bahwanya dirinya telah memiliki beberapa model bisnis yang telah dicoba. Salah satunya dengan menggandeng BUMN.

Beberapa kajian dilakukan juga upaya menghindari perlatan yang telah diberikan  namun tidak digunakan.

"Kami akan melakukan kajian perisiapan dan sebagainya. Kita harapkan sebagaiman dikatakan pak Sesmen tahun 2021 bisa dilaksanakan kalo kompleksitas dan biayanya terlalu besar,"paparnya.

Ia pun menjelaskan akan mencoba institusi- institus lain yang punya program yang sama  agar lebih terarah setelah kajian dilaksanakan terkait.

Adapun untuk market jangka pendek,kata Hanung, pihaknya akan coba mempertemukan platform- platform yang ada. Adapun untuk kajian Kemenkop akan menggandeng BPPT, untuk melihat ketepatan teknologi yang digunakan.[Fhr]
 


Tinggalkan Komentar