telusur.co.id - Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf menekankan perlunya negara-negara Islam, khususnya Iran dan Turki, untuk bergandengan tangan dan mengadopsi pendekatan terpadu melawan Amerika Serikat dan rezim Zionis.
Dalam pertemuan dengan Ketua Majelis Nasional Agung Turki Numan Kurtulmus, yang diadakan di sela-sela Konferensi Ketua Parlemen Dunia Keenam di Jenewa pada hari Selasa, Qalibaf mengatakan tantangan regional berakar pada campur tangan AS.
Ia menyerukan persatuan dan perlawanan negara-negara Islam dan regional terhadap AS dan rezim Israel.
Menunjuk pada situasi regional yang sensitif dan perkembangan internasional yang dapat menimbulkan tantangan baru, Qalibaf mengatakan Iran dan Turki dapat membantu memperbaiki kondisi regional dengan mempertimbangkan hubungan mereka yang berpengaruh.
Ia memuji pemerintah, parlemen, partai-partai dan opini publik Turki karena mendukung Iran selama 12 hari perang agresi yang dipaksakan oleh rezim Israel dan AS.
“Kita harus tetap bersatu dan bersatu,” tegas Qalibaf, memperingatkan bahwa rezim Israel akan terus berusaha menyakiti negara-negara Muslim, menimbulkan rasa tidak aman bagi negara lain, dan mendorong disintegrasi negara-negara di kawasan, termasuk Suriah.
Sementara itu, Kurtulmus mengatakan rezim Israel melakukan kejahatan dengan mengandalkan dukungan AS.
Menyambut baik meningkatnya kerja sama antara Turki dan Iran, anggota parlemen senior Turki mengatakan berbagai upaya sedang dilakukan untuk memenuhi target peningkatan pertukaran perdagangan tahunan hingga mencapai $50 miliar.
Konferensi Dunia Keenam Ketua Parlemen, yang diselenggarakan oleh Persatuan Antar-Parlemen (IPU) bekerja sama erat dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, berlangsung dari tanggal 29 hingga 31 Juli di Palais des Nations (Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa).
sumber: TNA