Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama Bertekad Reborn dan Rebound - Telusur

Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama Bertekad Reborn dan Rebound

RAT KSP Sejahtera Bersama (Its)

telusur.co.idBogor - Puluhan peserta rapat Anggota Tahunan Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama terlihat bersemangat dan optimis ketika Deputi Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM), Ahmad Zabadi memasuki Paripurna Rapat Anggota Tahunan (RAT ke XVI dan ke VI) Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama, di Hotel Padjadjaran Bogor Jawa Barat, Senen (7/6/2021).

Terlihat gemuruh para peserta terus bersahutan menggaungkan Yel - Yel Koperasi bangkit. 

Optimisme para anggota bukan tanpa alasan, maklum, hampir setahun lebih koperasi dengan 181 ribu anggota ini mengalami masa cukup sulit lantaran terdampak pandemi covid-19. 

Bahkan terhitung pada Agustus tahun 2020 lalu, KSP SB oleh Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat dinyatakan masuk dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Kendati demikian, koperasi ini tetap diijinkan beroperasi karena kesulitan yang dialami koperasi ini adalah karena faktor eksternal yakni pandemi covid-19 dimana terjadi kesulitan dalam pengembalian maupun pembayaran pinjaman oleh anggota. 

Ahmad Zubadi pun merespon positif kesungguhan para pengurus dan pengelola Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama yang tetap gigih dan pantang menyerah.

"KSP Sejahtera Bersama menunjukkan keinginan kuat untuk kembali bangkit sebagai salah satu koperasi terbaik tingkat nasional, saya memberi apresiasi yang tinggi kepada pengurus, anggota serta karyawan yang sudah begitu gigih dan sabar melewati masa-masa sulit selama setahun ini," kata Ahmad Zabadi usai membuka Paripurna RAT KSP SB.

Hadir dalam acara itu Staf Ahli Menteri Koperasi UKM Luhur Pradjarto, Kepala Dinas Koperasi Kota Bogor, Samson Purba, Ketua Pengawas KSP SB Iwan Setiawan, serta para kepala cabang KSP SB dari 6 provinsi se Jawa. 

Zabadi optimis, KSP SB bakal mampu bangkit dan berkiprah kembali dikancah nasional. 

Dia pun meminta KSP-SB untuk mampu mengembangkan usaha dan tidak melulu usaha simpan pinjam. 

"Sejumlah KSP seperti Keling Kumang di Sekadau Kalbar, Pintu Air di Maumere  NTT atau Kopsyah BMI di Tangerang Banten kini sudah mulai melakukan spin-off, karena pilihan ini memang sesuai dengan tuntutan pasar digital saat ini. Saya berharap KSP SB dapat mengikuti trend yang baik ini sehingga manfaat berkoperasi benar-benar nyata dinikmati oleh anggota dan masyarakat," ucap Zabadi.

Anggota Kian Meningkat

Kendati Koperasi KSP SB menghadapi terpaan hebat akibat pandemi Covid yang menyebabkan KSP SB mengalami masa sulit, terlebih dengan menurunya aset, ekuitas maupun SHU. Namun, KSP SB tetap melakukan pelayanan yang optimal kepada para anggotanya dan KSP SB mampu menjaga kepercayaan anggota bahwa usaha ke depan akan kembali normal.

Seiring berangsur pulihnya kondisi ekonomi yang mulai mulai bergerak, Ketua KSP SB, Vini Noviani pun mengaku optimis KSP SB bisa segera bangkit.

"Kami optimistis bangkit kembali dan menjadi lebih baik dari sebelumnya, itu sebabnya RAT ini kami beri tag line Reborn and Rebound," sebagai pamacu semangat segenap anggota KSP SB untuk lahir kembali dan tumbuh lebih besar," kata Vini Noviani. 

"Ratio keuangan kami memang mengalami penurunan dengan NPL mencapai 3,12% namun yang menggembirakan masyarakat masih tetap percaya bahwa kami akan bangkit, sepanjang 2020 anggota malah meningkat 4,14 persen, dari 173.875 tahun 2019 menjadi 181.072 tahun 2020," sambung Vini Noviani.

Menanggapi imbauan Deputi Perkoperasian Ahmad Zabadi agar KSP SB melakukan spin-off, Vini menanggapi positif imbauan tersebut.

Dengan anggota lebih dari 181 ribu orang, 44 kantor cabang utama dan 21 kantor cabang pembantu tersebar di 6 provinsi, sangat memungkinkan bagi  KSP SB melakukan spin-off. Tetapi keputusan akhirnya, tandas Vini, tetap diserahkan melalui kesepakatan dan persetujuan anggota.


Tinggalkan Komentar