telusur.co.id - Kue dongkal merupakan jajanan tradisional khas dari Betawi yang saat ini hampir terlupakan. Hal ini dikarenakan kemunculan kue kekinian yang telah menarik perhatian masyarakat.
Bu Padillah (37), seorang penjual, telah menjajakkan kue dongkal selama 5 tahun. Ia mempelajari kue dongkal melalui temannya.
"Saya belajar kue dongkal ini dari temen, terus mulai buka usaha sendiri belum lama, baru bulan Januari tahun ini," katanya Bu Padillah kepada telusur.co.id, Sabtu (30/10/21).
Awalnya, Bu Padillah menjadi karyawan dari temannya berjualan kue dongkel selama 3 tahun. Kemudian ia menyambung usaha temannya tersebut.
“Sudah lama saya pegang kue dongkal ini. Dulu juga saya jadi karyawan yang kerja di temen saya. Karena temen saya udah enggak jualan kue ini, maka saya lanjutkan jualan dongkalnya," tuturnya.
Kue dongkal milik Bu Padillah ini banyak disukai oleh masyarakat sekitar. Karena memiliki cita rasa yang lezat, gurih dan legit, serta bentuk yang dimiliki kue ini juga unik seperti kerucut.
Namun, saat pandemi penjualan kue dongkal ini menurun. Dalam sehari hanya menghabiskan 3 sampai 4 kukusan saja.
"Dulu sebelum pandemi, banyak anak sekolahan yang beli. Sehari juga bisa habis 6 sampai 7 kukusan. Beda sama sekarang, waktu pandemi penjualan cuma habis setengah kukusan dari sebelum pandemi," tambahnya.
Selama pandemi ini, penjualan kue dongkal tidak mengalami kerugian yang signifikan.
“kerugian sih pasti ada ya. Tapi alhamdulillah walaupun saya tidak dapat untung, saya masih bisa balik modal dari penjualan kue ini," kata dia.
Laporan: Nurhamidah Febriani
