telusur.co.id -SURABAYA - Universitas Airlangga (UNAIR) resmi kukuhkan 9.437 mahasiswa baru pada Kamis (31/7/2025). Prosesi pengukuhan tersebut berlangsung di Airlangga Convention Center, Kampus MERR-C UNAIR, yang diikuti oleh mahasiswa dari jenjang Diploma III, Sarjana Terapan (D4), hingga Sarjana (S1).
Mahasiswa baru tersebut diterima melalui beragam jalur penerimaan. Mulai dari SNBP, SNBT, Mandiri Reguler, Mandiri Internasional, hingga program afirmasi seperti ADIK Papua, Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN), serta skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Tak hanya itu, mahasiswa baru ini berasal dari di berbagai jangkauan nasional hingga internasional. Terdapat 1.060 mahasiswa dari luar Pulau Jawa, dan 54 mahasiswa berasal dari luar negeri, seperti Malaysia, Hunan (Tiongkok), Mekkah (Arab Saudi) serta Abu Dhabi (UEA).
Putra-Putri Terbaik
Dalam sambutannya, Rektor UNAIR Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin menyebut bahwa mahasiswa yang dikukuhkan merupakan putra-putri terbaik bangsa. Mereka berhasil melewati berbagai tahapan seleksi ketat. Ia mengajak seluruh mahasiswa untuk membuktikan kapasitas mereka sebagai bagian dari generasi unggul menjadi putra-putri terbaik Airlangga.
“Kami meyakini bahwa pendidikan bukan soal angka atau nilai akademis. Pendidikan adalah sebuah proses menjadi manusia seutuhnya,” jelasnya.
Tak hanya itu, Prof Madyan juga mengingatkan kepada seluruh mahasiswa baru bahwa mereka merupakan satu keluarga. Oleh karena itu, ia mendorong mahasiswa baru untuk tidak ragu dalam bertanya, berdiskusi, maupun berbagi cerita selama proses pembelajaran berlangsung.
Pentingnya Moral
Lebih lanjut, Prof Madyan menekankan bahwa pentingnya memahami moral dalam proses pendidikan. Ia menjelaskan bahwa setiap mahasiswa dituntut untuk mengedepankan prinsip Excellence with Morality yang ditunjang dengan simbol HEBAT (Humble, excellent, brave, agile, transcendent).
“Nilai Hebat UNAIR ini bukan sekadar akronim, tetapi panduan hidup agar kita menjadi rendah hati, unggul, adaptif, dan selalu melampaui batas diri,” lanjutnya.
Perjalanan mahasiswa juga dituntut agar dapat memberikan kontribusi pada kualitas kehidupan masyarakat. Hal itu tercermin dari berbagai capaian UNAIR di tingkat internasional. Berdasarkan pemeringkatan QS World University Rankings, UNAIR saat ini menduduki peringkat 287 dunia dan memasuki Top 19,1 persen universitas terbaik di dunia.
Ukir Prestasi
Terakhir, Prof Madyan mengajak seluruh mahasiswa baru untuk aktif mengembangkan diri selama menempuh pendidikan di UNAIR. Ia menekankan bahwa masa kuliah bukan hanya tentang mengejar nilai IPK, tetapi juga memanfaatkan peluang, berorganisasi, dan mencoba hal baru.
Guru Besar FEB itu yakin mahasiswa baru UNAIR juga mampu menorehkan prestasi membanggakan.
“Inilah titik awal perjalanan luar biasa kalian, nikmati setiap prosesnya, ukir prestasi terbaik dan jadilah dari perubahan ini,” tuturnya. (ari)