Merawat Tradisi Sowan ke Kyai: Dunia Boleh Berubah, Tradisi Baik Harus Dipertahankan - Telusur

Merawat Tradisi Sowan ke Kyai: Dunia Boleh Berubah, Tradisi Baik Harus Dipertahankan

(Dok: Tegar telusur.co.id)

telusur.co.id -Peran santri dalam membangun peradaban bangsa Indonesia tak bisa dilepaskan dari keberadaan para kyai. 

Pengasuh Majelis Teras Ruby, Aminuddin Hasyim Al Hafidz mengatakan, kyai bukan hanya sosok pendidik di pesantren, melainkan juga pembimbing rohani yang menjadi cahaya dalam perjalanan hidup santri. 

Oleh karena itu, merawat tradisi pesantren, termasuk silaturahim atau soan ke kyai, menjadi bagian penting yang tak boleh ditinggalkan.

“Tradisi pesantren itu bukan hanya belajar kitab kuning. Tapi juga mengangkat harkat dan martabat para kyai menjaga jalinan silaturahim dan salah satunya adalah dengan terus berkunjung soan kepada para kyai,” ujar Amin saat diwawancarai telusur.co.id, Minggu (13/4/2025).

Lebih lanjut, Amin mengungkapkan bahwa menghargai guru yang membawanya pada keberhasilan adalah bagian dari nilai luhur yang ditanamkan dalam tradisi santri.

Kendati demikian, dia menegaskan, menjaga hubungan ini tidak hanya memperkuat ikatan antar santri dan kyai.

Namun, juga mempererat tali ukhuwah Islamiyah yang menjadi dasar kuatnya budaya pesantren.

“Meski dunia boleh berubah tradisi baik harus dipertahankan. Jika tidak maka jalinan silaturahim bisa terputus dan jika itu terjadi, maka hilanglah tradisi dan lunturnya kultur pesantren tinggal menunggu waktu,” ungkap Amin.

Menurutnya, peran santri tak sebatas menuntut ilmu, tetapi juga menjadi penerus perjuangan para kyai yang suatu saat akan kembali ke hadirat Allah SWT. 

Maka, penting bagi santri untuk memahami dan menjaga warisan tradisi termasuk soan sebagai bentuk adab dan pengabdian.

“Saya berharap para santri sadar siapa yang membimbingnya menuju keberhasilan, baik secara ruhaniah maupun lainnya,” tutur Amin.

“Mereka harus merawat jalinan ini, dan wajib meneruskan tradisi seperti silaturahim. Karena di santri lah masa depan keulamaan diteruskan,” sambungnya.

Amin menyebut, tradisi yang diwariskan kyai bukan sekadar rutinitas, tapi napas budaya pesantren yang menjadi benteng moral bangsa. 

Maka, kata Amin, sudah sepatutnya seluruh santri dan alumni pesantren menjaga dan melestarikan nilai luhur ini demi keberlangsungan perjuangan para ulama.

“Wajib untuk meneruskan tradisi-tradisi seperti silaturrahim dan sebagainya,” imbuhnya.

 


Tinggalkan Komentar