telusur.co.id - Ketua Umum DPN Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba Tawuran dan Anarkis atau Gepenta, Brigjen Polisi Purnawirawan Doktor Parasian Simanungkalit, sangat prihatin mendengar informasi dari warga Gepenta di beberapa Provinsi yang mengeluh karena harga Karet sangat rendah.
Informasi disampaikan melalui sambungan telepon yang diterima Parasian Senin (23/10/2022).
Menurut Parasian, warga Gepenta yang merupakan Petani Karet di wilayah Sumatera Utara, Riau, Sumbar, Sumatera Selatan, dan Kalimantan menyampaikan kepedihan hati mereka karena harga karet di kebon karet dihargai hanya Rp. 5.000 saja, kalau dibawa ke pasar ongkos transport tinggi dan di Pasar kecamatan hanya di jual Rp. 6.500 saja. Kalau dibawa ke pasar Kabupaten lebih mahal lagi ongkosnya dan itupun hanya berkisar Rp. 7.500,- saja.
"Kami bertambah susah pak, tidak mampu membeli Sembako yang harganya naik".
Demikian disampaikan Parasian Simanungkali mengutip pernyataan para petani warga Gepenta di daerah perkebunan karet rakyat.
Lanjut Parasian, Presiden Joko Widodo beberapa bulan lalu datang meninjau kebon karet rakyat di Sumatera Selatan. Rakyat terutama petani berharap mendapat perbaikan harga karet. Namun sekarang setelah harga bahan pokok semakin naik, tetapi hasil karet tidak ikut naik.
Sehingga banyak petani karet tidak berangkat menderes atau menaket, tetapi pergi mencangkul ladang orang untuk mendapat upah harian. Dengan cara ini rakyat petani karet dapat bertahan hidup, terutama menanam sayur untuk dapat dimakan setiap hari.
Pemerintah dan Legislatif terutama para pemegang otoritas politik yang akan bertarung dalam salam Pemilu dan Pilpres serta Pilkada, diharapkan dapat memberikan pemikiran untuk mengatasi keterpurukan ekonomi rakyat terutama petani, bagaimana dapat menyejahterakan rakyat petani.
"Bukan hanya petani karet, juga petani padi, sayur-sayuran dan juga penangkap ikan," demikian disampaikan oleh Parasian Simanungkalit, di mana Gepenta salah satu pendukung dan pemenangan serta Relawan JOKOWIMA, duet antara Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.(Fie)