telusur.co.id - Wacana penerapan Car Free Night (CFN) atau malam bebas kendaraan bermotor di sepanjang koridor Jalan Jenderal Sudirman hingga MH Thamrin, termasuk kawasan Bundaran HI, masih berada dalam tahap pengkajian oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Di tengah kajian tersebut, Pemprov DKI justru memberikan sinyal kuat untuk memprioritaskan proyek revitalisasi kawasan bersejarah Pasar Baru, menyusul keberhasilan penataan area Blok M, Jakarta Selatan.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak ingin terburu-buru dalam memutuskan kebijakan CFN. Menurutnya, diperlukan analisis yang mendalam sebelum kebijakan tersebut dapat diterapkan di jantung ibu kota.
"(Car Free Night) Itu sedang dalam kajian, nanti kami kaji lebih dulu ya," ujar Pramono saat ditemui di Lippo Mall Nusantara, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, pada Selasa (10/6/2025).
Alih-alih memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai CFN, Pramono mengalihkan pembicaraan pada rencana konkret untuk menghidupkan kembali destinasi ikonik lainnya di Jakarta.
"Tetapi saya memang ingin membuka beberapa tempat-tempat baru yang di Jakarta, tadi kami sudah rapat secara khusus untuk membuka Pasar Baru," tegasnya.
Rencana revitalisasi Pasar Baru ini terinspirasi oleh kesuksesan wajah baru Blok M yang kini kembali ramai dan menjadi primadona masyarakat.
Pramono mengungkapkan, antusiasme publik terhadap penataan Blok M sangat tinggi, yang tercermin dari interaksi di media sosial pribadinya.
Ia menceritakan, banyak usulan unik dan jenaka yang masuk melalui akun Instagram, TikTok, dan X (dulu Twitter) miliknya. Usulan tersebut, menunjukkan betapa positifnya respons masyarakat terhadap upaya Pemprov DKI dalam menciptakan ruang publik yang nyaman dan menarik.
"Karena kalau di Blok M kan sekarang sudah mulai ramai, bahkan sekarang ini saya beberapa hari ini diserbu betul di IG (Instagram) saya, di Tiktok saya, maupun di X saya, untuk membuka misalnya Bandung-Blok M, Surabaya-Blok M, Jogja-Blok M, bahkan ada yang Madinah-Blok M," ungkapnya sambil tersenyum.
Pramono memandang usulan-usulan "nyeleneh" tersebut bukan sekadar candaan, melainkan sebuah bentuk apresiasi dan dukungan publik.
"Ini bagian dari sesuatu yang sebenarnya bercanda. Tetapi menurut saya menunjukkan bahwa apa yang kami lakukan mendapatkan respons publik yang luar biasa," pungkas Pramono.
Dengan demikian, sementara nasib Car Free Night di Sudirman-Thamrin masih menunggu hasil kajian, warga Jakarta dapat menantikan transformasi besar di Pasar Baru yang diharapkan dapat menyamai atau bahkan melampaui keberhasilan revitalisasi Blok M.[Nug]
Laporan: Alfarisi