telusur.co.id - Fenomena remaja melakukan tawuran perang sarung menjadi kegiatan menjelang sahur pada Ramadhan 1444 Hijriah/2023 M.
Tawuran perang sarung dilakukan para remaja dengan menggunakan sarung dimana sarung dibuat menjadi senjata dengan mengisi sarung di ujungnya dengan batu atau gir besi yang diikat lalu diayunkan saat tawuran, akibatnya sudah banyak menimbulkan korban terkena sabetan sarung yang berisi batu atau besi diujungnya.
Polsek Pondokgede sudah melakukan antisipasi dengan kegiatan patroli rutin kewilayahan. Salah satunya diantisipasi aksi tawuran perang sarung oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Jatibening Baru, Aiptu Heddy Panjaitan bergabung dengan Pokdarkamtibmas Jatibening.
Saat patroli kewilayahan mendapatkan beberapa remaja yang sedang melakukan tawuran perang sarung di Jalan Kemang Sari 1 RT 007 RW 003 Kelurahan Jatibening Baru, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Kamis (23/3/23) malam.
“Saat Patroli kewilayahan Bhabinkamtibmas Jatibening, Aiptu Heddy Panjaitan menemukan anak-anak remaja sedang perang sarung di Jalan Kemang Sari 1 RT 07/03 dan langsung diamankan bersama warga sebanyak 4 orang dan langsung dibawa ke Pos Pantau Pokdarkamtibmas,” kata Kapolsek Pondok Gede, Kompol Dwi Haribowo dalam keterangannya, Jumat (24/3/23).
Bhabinkamtibmas dengan warga kemudian melakukan pengeledahan kepada anak-anak tersebut dan tidak ditemukan sajam tapi hanya membawa sarung yang sudah dibuat menjadi senjata tawuran.
“Selanjutnya Bhabinkamtibmas memberikan imbauan kepada orang tuanya agar lebih ketat lagi untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya agar tidak terlibat yang tidak diinginkan orang tua,” ujarnya.[Tp]
