telusur.co.id - Sebuah kelompok cyber pro-perlawanan dikatakan telah mengakses data rahasia dari kontraktor militer Israel, yang mengungkap rincian sensitif dari sistem pertahanan udara berbasis laser canggih milik rezim tersebut, Iron Beam, dan beberapa proyek senjata lainnya.
Kelompok peretas Cyber Support Front ( al-Jabha al-Isnaad al-Saybrania ) merilis video keduanya yang merinci pelanggaran terhadap perusahaan pertahanan Maya Israel.
Kelompok itu mengatakan mereka memperoleh dokumen rahasia mengenai apa yang disebut sistem Iron Beam—senjata pertahanan udara laser canggih yang telah lama dipromosikan rezim Israel sebagai terobosan teknologi—bersama dengan berkas mengenai beberapa senjata utama Israel lainnya.
Video tersebut, yang dipublikasikan di saluran Telegram kelompok tersebut ( https://t.me/CyberIsnaadFront1 ), menunjukkan gambar dan data yang dilaporkan diambil dari arsip militer rezim Israel.
Di antara materi yang terekspos adalah cetak biru dan informasi terkait pesawat pengintai SkyLark, sistem pertahanan udara Spyder, dan rudal jelajah siluman Ice Breaker—semua komponen utama persenjataan militer rezim yang dirancang dengan teknologi Barat termutakhir.
Dokumen yang bocor juga menyertakan salinan perjanjian kerja sama antara angkatan bersenjata rezim Israel dan industri pertahanan di Australia dan beberapa negara Eropa.
Para peretas mengatakan operasi mereka bertujuan untuk mengungkap sejauh mana program senjata rahasia rezim Israel dan kemitraan asingnya.
Video kelompok tersebut diterjemahkan ke bahasa lain, termasuk bahasa Persia menggunakan kecerdasan buatan dari versi asli bahasa Arab yang diunggah di saluran Telegram Cyber Support Front.
Sumber: TNA
 
														
						
 
									 
									 
									 
									



 
                         
                         
                         
                         
                         
                         
                         
                        