Perjuangan Panjang Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) Terkait Odol Berbuah Manis - Telusur

Perjuangan Panjang Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) Terkait Odol Berbuah Manis

Kesepakatan Bersama soal ODOL yang diinisiasi Gerakan Supir Jawa Timur (GSJT) di Kantor Dinas Perhubungan Jatim

telusur.co.id - Perjalanan panjang perjuangan komunitas sopir yang tergabung di dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) akhirnya mencapai kesepakatan. Dari perjalanan demo tahun 2022 sampai hari ini (26 November 2025) baru ada kesepakatan yang konkrit antara para sopir yang tergabung di Gerakan Sopir Jawa Timur dengan pemerintah Jawa Timur terkait penanganan odol over dimension dan overload (ODOL). Rabu, (26/11/2025).

Para pemegang kebijakan di provinsi Jawa Timur dari Sub dan Kepala Balai Transportasi Darat, juga pihak kepolisian yang diwakili oleh Kasubdit 2 Ditintelkam Polda Jatim, serta perwakilan dari pemerintah provinsi membuat kesepakatan yang tertuang dalam Surat Kesepakatan Bersama. 

Surat tersebut berisikan terkait penanganan odol dengan memberikan subsidi atau memberikan bantuan kepada para sopir yang tergabung di GSJT. Apabila nantinya ada pemotongan pada armada atau unit, pemotongan yang melakukan normalisasi tersebut tidak dikenakan biaya, dan semua biaya ditanggung oleh pemerintah provinsi Jawa Timur.

Ketua GSJT, Supri mengatakan, rencana kegiatan ceremony pemotongan akan dilakukan di bulan Desember yang nanti akan menghadirkan Dirjen Perhubungan dan juga pihak kementerian menko kesra dan juga gubernur kita palastik order yang ada di Jawa Timur 

"Kami mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya bagi semua pihak yang telah bersama-sama melakukan pengawalan dan secara bersama-sama menangani persoalan over dimensi, dan hari ini adalah bukti bahwa pemerintah Jawa Timur peduli dengan pengemudi peduli dengan peduli dengan penanganan odol yang ada di Jawa Timur sehingga menuju odol 2027 pemerintah Jawa Timur sudah mempunyai konsep untuk melakukan antisipasi bahkan menghilangkan truk-truk yang dianggap sebagai memiliki kapasitas dan muatan yang lebih besar,” jelasnya.

“Besar harapan kami dari GSJT, jika program ini sangat membantu para sopir di tengah kondisi ekonomi yang sulit, hari ini dirasa itu menimbulkan kepercayaan kawan-kawan pengemudi terhadap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang memang peduli dengan ‘wong cilik’,” ucap Gus Pri, sapaan akrabnya.

Kesepakatan ini dibuat bersama, antara Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Dr. Ir. Nyono, S.T., M.T., IPU., Kepala Balai BPTB Kelas II, Bambang Hermanto, S.Si., M.Sc., Kasubdit II DitIntelkam Polda Jatim, AKBP Edy Hartono, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Dr. HD. Aftabuddin RZ, Spt., M.Si., dan juga dari pihak-pihak karoseri yang diwakili oleh PT Sumber Karya Abadi, Agustin Fitasari.

“Kesepakatan ini nantinya akan sama-sama bertanggung jawab mengawal dan mensukseskan program yang sangat baik ini, yang cukup membantu para pengemudi perorangan karena memang subsidi itu atau bantuan itu diberikan pada pengemudi pengemudi perorangan tidak milik PT atau mereka yang punya badan usaha,” tutup Gus Pri. (ari)


Tinggalkan Komentar