telusur.co.id - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, Rudianto Lalo, menilai Polri di era Presiden Prabowo Subianto menunjukkan peran yang lebih luas dari sekadar penegakan hukum. Ia menegaskan bahwa Polri kini hadir lebih dekat dengan rakyat, bahkan turut andil dalam agenda strategis nasional seperti ketahanan pangan dan penyelesaian konflik ketenagakerjaan.
“Polri tidak hanya menjalankan tugas penegakan hukum, pelayanan, perlindungan, dan pengayoman masyarakat. Lebih dari itu, Polri kini aktif dalam mencerahkan dan menyelesaikan persoalan rakyat,” ujar Rudianto dalam sebuah forum diskusi di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kmis (3/7/2025).
Ia mencontohkan keberhasilan Polri dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui keterlibatan langsung di sektor pertanian.
“Dalam kuartal kedua, penanaman jagung yang turut melibatkan jajaran Polri mampu menembus 2,5 juta ton. Ini bukti nyata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mampu menerjemahkan arahan Presiden,” jelasnya.
Rudianto juga mengapresiasi langkah Polri dalam membangun dialog antara buruh dan pengusaha.
“Baru kali ini kita melihat Polri menjembatani persoalan PHK antara buruh dan pengusaha secara aktif. Ini hal baru yang patut diapresiasi,” ujarnya.
Menurutnya, Polri adalah mitra paling responsif di Komisi III DPR. “Setiap ada aduan masyarakat, Polri selalu yang paling cepat merespons. Baik Kapolda, Kapolres, langsung kami panggil dan langsung ada tindak lanjut. Ini penting agar kepercayaan publik terus terjaga,” tambahnya.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya penindakan terhadap oknum-oknum yang menyimpang agar tidak mencoreng institusi.
“Kami tekankan, kalau ada oknum, jangan dibiarkan. Harus ditindak tegas. Bahkan jika melibatkan perwira menengah atau tinggi, apalagi jika menyangkut warga negara asing. Ini demi menjaga integritas institusi,” tegas Rudianto.
Ia menutup pernyataannya dengan harapan besar terhadap Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Sigit agar terus menjadi teladan.
“Polri adalah alat negara. Sudah seharusnya menjadi contoh dalam disiplin dan keteladanan. Bukan hanya penegak hukum, tapi juga perekat sosial masyarakat,” pungkasnya.[]