Proyek Blok Masela Harus Berdampak Bagi Pelaku KUMKM  - Telusur

Proyek Blok Masela Harus Berdampak Bagi Pelaku KUMKM 


telusur.co.id — Proyek Blok Masela pada 2020 ini sudah bisa memasuki tahapan proses konstruksi fasilitas produksi, sedangkan mulai produksi (on stream) ditargetkan pada 2027. 

Dengan dimulainya pengelolaan Blok Masela ini diharapkan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar yang di dalamnya terdapat pelaku koperasi dan UMKM.

"Jadi kalau lokasi ini bisa berkembang dengan bisnis pada migas tentu pekerjanya butuh makan, maka jangan menyerahkan kepada pihak luar untuk menyiapkan urusan seperti itu, tapi berikan kepada masyarakat lokal di sini," kata Sekretaris Kemenkop dan UKM Rully Indrawan saat membuka Rakorda Pemberdayaan KUMKM di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Selasa (3/3/20).

"Kemudian juga membutuhkan jenis pekerjaan yang dibutuhkan seperti penyediaan alat-alat yang mendukung kegiatan produksi, kenapa tidak dikerjasamakan dengan masyarakat sehingga secara sosial tidak terjadi pelarisasi di masyarakat, ada kelompok yang diuntungkan, ada kelompok yang dirugikan. Itu berbahaya,” tambahnya.

Rully berharap terjadi sharing ekonomi antara perusahaan dengan masyarakat setempat. Sharing ekonomi ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak bilamana saling bersinergi. 

Dikatakan Rully, sekitar tahun 80-90 an ada praktik-praktik di mana masyarakat di sekitar itu hanya menjadi penonton, malah menjadi korban yang akhirnya mereka mencari kehidupan di luar negeri. 

"Ini nggak boleh terjadi. Kalau kurang mampu harus dilatih bersama-sama, kalau gak punya pengelaman kasih pengalaman,” ujar Rully. 

Sebab itu, kata Rully, perlu dikomunikasikan dengan rekan-rekan di level kementerian perekonomian. "Dalam hal ini nanti kita coba mediasi dengan para pihak, termasuk juga dengan perusahaan yang akan nanti menjadi leader. Dan semoga ini menjadi contoh nasional di Tanimbar. Tidak boleh Tanimbar ini masyarakatnya terusir dari tanah leluhurnya hanya karena dianggap tidak mampu mengerjakan apa yang dituntut oleh projek tersebut,” bebernya.

Kemenkop sendiri akan menyiapkan sejumlah program bagi penguatan pelaku koperasi dan UMKM di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. 

“Pertama, kita suport dari sisi peningkatan kapasitas melalui pelatihan-pelatihan. Pelatihan apa yang dalam waktu dekat ini akan kita coba sampaikan kepada masyarakat di sini,” kata Rully.

Kedua, Kemenkop juga menyiapkan kelembagaan koperasi bagi pelaku UKM di Kabupaten yang berbatasan langsung dengam Australia tersebut. 

"Kita fokuskan ke koperasi wanita, karena kebanyakan wanita punya waktu yang lebih. Nanti kita kucurkan skema kredit Mekar dari PNM. Selanjutnya program ini akan menjadi pilot project bagi daerah lain yang setipe,” ucap Rully. 

Ketiga, memberi dukungan pembiayaan bagi penguatan modal usaha pelaku KUMKM melalui pengembangan startup. “Tadi kita juga minta PNM terlibat di sini. Nanti Kalau itu sudah berjalan dan kelembagaan koperasi sudah berjalan itu akan lebih baik dan saya kira KUR sudah jalan. Kalau diformalkan melalui koperasi maka LPDB bisa bantu,” katanya.[Fhr]


Tinggalkan Komentar