Rektor UIC: FPI Dibenci Sekelompok Kecil, Berpuluh Juta yang Suka - Telusur

Rektor UIC: FPI Dibenci Sekelompok Kecil, Berpuluh Juta yang Suka

Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar. (Ist).

telusur.co.id - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC)  Musni Umar berpendapat, yang membenci Front Pembela Islam (FPI) hanya sekelompok orang, sementara yang menyukai FPI mencapai puluhan juta orang.

Menurutnya, alasan puluhan juta rakyat Indonesia menyukai FPI, karena ormas pimpinan Habib Rizieq Shihab (HRS) itu selama ini berjuang menegakkan kebenaran dan melarang yang salah (amar makruf nahi mungkar).

Hal tersebut disampaikan Musni mengomentari pernyataan Panglima Kodam (Pangdam) Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang mengancam pembubaran FPI.

"Pangdam Jaya sesumbar FPI dibubarkan. FPI dibenci sekelompok kecil tetapi berpuluh juta suka FPI. Mengapa? Karena FPI amalkan amar ma'ruf dan paling terdepan serukan nahi munkar," tulis Musni di akun Twitternya, Minggu (22/11/20).

Sebelumnya dikabarkan, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memerintahkan prajuritnya untuk menurunkan baliho-baliho Habib Rizieq yang terpasang di sejumlah wilayah di DKI Jakarta.

Menurut Dudung, awalnya sejumlah petugas satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu. Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Karenanya TNI pun turun tangan.

Mayjen Dudung menegaskan, ada aturan yang harus dipatuhi terkait pemasangan baliho. Ia meminta tidak ada pihak yang seenaknya sendiri dan merasa paling benar.

"Begini, kalau siapa pun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya," kata Dudung di Jakarta, Jumat (20/11/20).

Selain memerintahkan mencopot baliho Habib Rizieq, Dudung juga membuat pernyataan keras kepada Rizieq dan kelompoknya. Bahkan ia mengusulkan agar FPI dibubarkan.

"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka sukanya sendiri," ujarnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar