telusur.co.id - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai NasDem, Mamat Rachmat kembali menyambangi masyarakat di daerah pemilihannya melalui kegiatan Reses III Tahun Sidang 2024–2025. Kegiatan ini digelar pada Senin (21/7/2025) di Jalan Raya Cipamokolan No.26, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.
Dalam kesempatan tersebut, Kang Rachmat—sapaan akrabnya—duduk bersama warga RW 01 Kelurahan Cipamokolan untuk mendengarkan secara langsung berbagai keluhan dan aspirasi. Turut hadir Lurah Cipamokolan dan Camat Rancasari yang menunjukkan sinergi antara unsur pemerintahan dan legislatif dalam menyelesaikan persoalan di lapangan.
Sejumlah isu yang mencuat dalam dialog warga di antaranya persoalan keterbatasan sekolah negeri yang diperparah sistem zonasi PPDB, minimnya fasilitas kesehatan, infrastruktur yang belum optimal, serta banjir yang kerap terjadi setiap musim hujan, khususnya di wilayah Rancanumpang.
“Ini bukan kali pertama saya datang ke sini, dan tentu bukan yang terakhir. Kami di DPRD berkewajiban mendengarkan langsung suara masyarakat. Aspirasi soal PPDB, kesehatan, hingga infrastruktur adalah masalah mendesak yang tak bisa ditunda,” ujar Kang Rachmat.
Terkait persoalan banjir, Kang Rachmat menyebut dirinya telah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kota Bandung guna mendorong langkah-langkah penanganan yang lebih komprehensif.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan program jangka pendek. Saya mendorong agar ada kolaborasi lintas sektor untuk menyelesaikan persoalan banjir, mulai dari tata kelola saluran air hingga kebijakan penataan kawasan,” katanya.
Ia juga menegaskan komitmennya sebagai wakil rakyat untuk terus hadir di tengah masyarakat, bukan hanya saat menjelang pemilu.
“Kepercayaan masyarakat adalah amanah. Tugas saya bukan hanya memperjuangkan program, tapi juga memastikan warga tahu bahwa wakilnya ada, hadir, dan bekerja untuk mereka,” pungkasnya.
Reses ini menjadi ruang penting bagi masyarakat Cipamokolan untuk menyuarakan kebutuhan mereka sekaligus menjadi pengingat bahwa kehadiran wakil rakyat di tengah warga bukanlah simbolik, melainkan bentuk nyata dari tanggung jawab demokrasi. (VC)