Strategi Herman Deru Melawan Impor dan Tekad Kuat Jadikan Sumsel Lumbung Pangan - Telusur

Strategi Herman Deru Melawan Impor dan Tekad Kuat Jadikan Sumsel Lumbung Pangan

Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru

telusur.co.idOgan Ilir - Pemerintah Provinsi  Sumatera Selatan (Sumsel) terus melakukan sejumlah upaya untuk menjadikan daerahnya sebagai daerah lumbung pangan. selain menyiapkan teknologi, Pemprov Sumsel juga menyediakan wadah untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dibidang pertanian, peternakan dan perikanan seperti halnya Sriwijaya Science Tehno Park (SSTP) yang dikelola  Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sumsel yang beralamat di Desa Bakung Kabupaten Ogan Ilir. 

Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat meresmikan Sriwijaya Science Tehno Park, Sabtu (27/2)  berharap  keberadaan SSTP dapat mendongkrak produk pertanian lokal asal Sumsel seperti komoditi bawang merah, cabai, dan kebutuhan pokok lainnya yang pada akhirnya  mengurangi komoditas impor, khususnya yang terkait dengan kebutuhan pokok masyarakat. 

"Keberadaan Sriwijaya Science Tehno Park ini ibarat kita memberikan kail kepada masyarakat. Kail ini adalah Ilmu pengetahuan dan teknologi. Tinggal bagaimana masyarakat dapat memanfaatkannya. Sebagai wadah belajar ilmu pertanian, peternakan dan perikanan dengan menerapkan teknologi yang ditransfer oleh para tenagaga terampil yang ada disini," kata Herman Deru.

Melalui penerapan teknologi, kata Herman Deru, komoditi bawang merah yang selama ini dianggap mustahil bisa ditanam dan berproduksi di lahan kering, ternyata mampu hidup dengan baik dan menghasilka bawang merah yang berkualitas tidak kalah hasilnya dengan bawang merah asal Brebes Jawah Tengah.

Menurutnya, selama ini berbagai kebutuhan pokok termasuk bawang merah dibeli dari luar negeri (ekspor). SSTP yang memiliki teknologi terkini bisa menghasilkan produk unggul lokal yang bisa diperjualbelikan ke masyarakat.

"Ini salah satu contoh yang nyata dengan penerapan teknologi ternyata daerah kita juga bisa ditanami bawang merah. Saya harapkan penerapan teknologi pertanian seperti ini terus dilakukan dan diberikan edukasi pada masyarakat," tambahnya.

Petani, peternak atau petambak adalah profesi yang terhormat

Herman Heru menyampaikan, Edukasi pada masyarakat untuk mencintai profesi sebagai petani, peternak atau petambakmerupakan hal yang penting dilakukan pihak pengelola Sriwijaya Science Tehno Park, untuk itu, ia sangat mendukung jika tempat ini menjadi wadah bagi siswa SMK atau perguruan tinggi melakukan magang atau pelatihan. Sehingga pada akhirnya akan melahirkan para pemuda yang terampil dibidang penerapan teknologi pertanian sebagai salah satu  profesi yang dapat dibanggakan.

"Petani, peternak atau petambak adalah profesi yang terhormat. Karena itu para anak muda milenial kita jangan alergi dengan profesi ini. Apalagi sampai menjadikan profesi dibidang pertanian sebagai pilihan terakhir setelah tidak diterima menjadi PNS ," kata dia.

Dia mengajak Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar Mawardi sebagai bupati muda dapat menjadi contoh dan motor penggerak bagi kaum milenial di Ogan Ilir.

"Yayak sebagai bupati muda dapat menjadi contoh dan motor penggerak bagi kalangan milenial di Ogan Ilir, " tandasnya.

HD mengingatkan Bupati Ogan Ilir dapat menjadikan Sriwijaya Science Tehno Park  sebagai lokasi agro wisata dan pusat edukasi bagi masyarakat.

"Meski ini milik provinsi namun bisa kolaborasi dengan Pemkab Ogan Ilir. Dapat juga dijadikan sebagai pusat agro wisata atau tempat kegiatan outbond," tandasnya.

Dilain pihak Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, SH mengatakan, ikut berbangga diresmikannya STP karena bisa membantu masyarakat Ogan Ilir dalam kondisi pandemi Covid-19. 

Menurutnya, STP membantu masyarakat Ogan Ilir terutama warga Desa Bakung, seperti pembangunan jalan dan perekonomian. 

"Kita berharap STP juga menciptakan solusi alat-alat pertanian, agar masyarakat tidak lagi membeli ke luar daerah lagi. Pemerintah Ogan Ilir siap besinergi dalam menjawab berbagai kebutuhan masyarakat banyak," ucapnya.

Disisi lain, Panca berkeinginan Ogan Ilir memiliki identitas dalam sektor pertanian dan peternakan. Serta mengajak pemuda ikut terjun dalam pertanian dan peternakan.

"Banyak pemuda yang alergi menjadi petani dan peternak. Saya siap jadi ujung tombak utama, untuk menyadarkan pemuda dalam menjadikan peternakan dan pertanian menjadi pilihan utama," tegasnya. 

Sementara itu, kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sumsel, Dr. Ekowati Retnaningsih, SKM., M. Kes mengatakatakan, SSTP memiliki dua lokasi, pertanian dan peternakan di Ogan Ilir. Lokasi kedua berada di Muara Belida, Muara Enim untuk bidang perikanan. 

"Awalnya lokasi ini dikelola Kementerian Riset dan Teknologi dengan nama Angro Science Tehno Park. Dihibahkan ke Pemrov 2017. Sebelumnya belum ada jalan, saat ini sudah dibangun pemerintah provinsi," ujarnya.

Dijelaskannya, SSTP sendiri memiliki berbagai fasilitas seperti kantor manajemen, kantor inkubasi, ruang pelatihan petani, gedung serbaguna, kandang sapi dengan kafasitas 200 ekor, kandang ayam, pabrik pakan, gudang pakan, guest house, mess, gudang pengering dan lain sebagainya.

"Selain itu, kuta juga menyediakan layanan untuk masyarakat seperti pelatihan, peragaan, penelitian, inkubasi teknologi, menyewakan fasilitas yang ada dan agrowisata panen, timbang, bayar," ucapnya. 

Disisi lain, ungkap Ekowati, ada juga lahan khusus untuk budidaya bawang merah yang dibentu oleh Bank Indonesia (BI), penyediaan bibit bersertifikat dan sebagainya. 

"Ini pusat transfer teknologi dan peternakan yang sudah lengkap seperti yang dimiliki negera-negara maju di dunia," ucapnya.

Dalam acara ini, Gubernur Sumsel berkenan memberikan bantuan kepada kelompok tani yang ada di empat kabupaten/kota yakni Ogan Ilir, Ogan Kemering Ili, Muara Enim dan Kita Prabumulih. 

Bantuan yang diberikan seperti pompa air, benih bawang, cultivator, power thereser, sistem biofok budidaya ikan lele dan lain sebagainya.

Ketua Kelompok Tani Lebak Jaya Desa Tanjung Baru, Kecmatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, Kamiludin mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Sumsel atas bantuan yang telah diberikan. 

"Kelompok Tani Lebak Jaya anggotanya ada 20 orang. Kita fokus pada sektor pertanian padi. Luas sawah yang dikelola ada 70 hektar," ucapnya. 

Dijelaskannya, kelompok tani Lebak Jaya sudah mengikuti program Serasi sejak 2018 lalu. Saat ini sudah banyak merasakan dampak positif dari program yang dimiliki pemerintah Provinsi Sumsel tersebut. 

"Kami ucapkan terimakasih kepada Gubernur Sumsel, H Herman Deru atas bantuan alat pertaniannya," ucapnya.

Disela-sela kegiatannya di Ogan Ilir itu, Gubernur Herman Deru menyempatkan panen bawang merah dilahan Sriwijaya Science Tehno Park yang ditanam dengan penggunaan pupuk alami. turut hadir dalam kegiatan ini yakni, Ketua TP PKK Sumsel, Hj. Febrita Lustia HD,, Anggota DPR RI dari Dapil Sumsel, Hj. Percha Leanpuri, Wakil Ketua TP PKK Sumsel Hj. Fauziah MY dan Ketua TP PKK OI, Mikhailia Khairunisa Tikha Alamsjah.


Tinggalkan Komentar