telusur.co.id - Film terbaru produksi Miles Films, PARANOIA, akan hadir di layar lebar seluruh Indonesia mulai 11 November 2021. Sutradara Riri Riza mengatakan tantangan terbesarnya dalam proses produksi film tersebut.

“Ini persiapannya itu di Oktober 2020, kita syuting di bulan November dan banyak banget kalkulasinya. Kami semua merasa tenang, antara lain karena Mira sebagai produser mengkalkulasi dengan sangat baik,” kata Riri Riza saat Press Conference dan Press Screening Film Paranoia di Epicentrum XXI Kuningan, Kamis (4/11/2021).

Proses produksi yang berlangsung ditengah pandemi Covid-19, tentunya bukan hal yang mudah. Bahkan, konsultan epidemiolog memberikan semua sarannya terkait protokol kesehatan yang dilakukan selama syuting berjalan.

”Waktu itu ada konsultan epidemiolog yang memberikan semua sarannya, tesnya mesti berapa kali, bagaimana kira-kira kita menjaga kalau sampai ada apa-apa. Itu semua dilakukan. Tapi sebenarnya menurut saya, yang paling penting film ini memang ingin menunjukkan bagaimana perasaan kita ketika mencoba memahami pandemi itu apa, di masa itu,” ujar Riri Riza.

“Jadi, buat saya sebenarnya semua perasaannya juga dijadikan bagian dari drama di dalam film. Dan itu mungkin kalau saya bisa katakan, suatu hari nanti ketika saya menonton film ini sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang, saya bisa mengingatnya bukan hanya “kita syuting loh waktu pandemi”, tapi kita syuting dengan bagaimana mencoba menangkap apa saja yang ada,” tambahnya.

Syuting yang berlangsung dengan lokasi di satu tempat itu, Riri Riza mengaku bahwa dirinya harus memutar otak dan bekerja sama dengan seorang DOP (Director of Photography).

“Saya terus terang syuting semua peristiwa di dalam satu lokasi itu muter otak. Saya bekerja dengan seorang DOP dan berdiskusi bagaimana kita memanfaatkan point of view, sudut pandang karakter,” jelasnya.

Mira Lesmana selaku produser film Paranoia menjelaskan pencarian lokasi untuk film ini sangat spesifik yaitu sebisa mungkin lokasinya berada di status zona hijau Covid-19.

“Kami mencoba banget paralel dengan menyelesaikan skenario, karena itu udah intens banget, kurang lebih sudah tau set up nya seperti apa. Pencarian lokasi tuh memang sangat spesifik dan sebisa mungkin disaat itu kita mencari zona hijau, radiusnya besar tapi sepi,” imbuh Mira.

Laporan: Nadhifa Putri Nauramiyanti dan Rofifah Hanna Luthfiah