telusur.co.id - Tokoh masyarakat asal Kecamatan Pebayuran, (almarhum) Haji Yasin diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional. Selain Haji Yasin, ada dua tokoh lain yang akan diusulkan.
Seperti diketahui, Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi bakal melakukan kajian untuk mengusulkan sejumlah tokoh di wilayahnya agar kembali mendapat gelar pahlawan nasional.
Untuk menggodok calon nama-nama pahlawan nasional yang akan disusulkan ke pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi telah membentuk Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) tahun 2022.
Tim yang beranggotakan 13 orang ini dibentuk dari berbagai kalangan mulai dari pemerintahan, akademisi, sejarawan hingga budayawan.
“Ini merupakan bagian dari fasilitasi kami untuk mengusulkan tokoh kita menjadi pahlawan nasional. Karena sejak 2006, setelah KH Noer Alie ditetapkan menjadi pahlawan nasional, tidak ada lagi pahlawan dari Kabupaten Bekasi,” kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi, Bennie Yulianto Iskandar, belum lama ini.
Pada rapat koordinasi TP2GD, Bennie mengatakan, sedikitnya ada 3 nama yang diusulkan untuk dikaji menjadi pahlawan nasional, seperti ulama besar asal Cibarusah KH Ma’mun Nawawi, tokoh asal Pebayuran Haji Yasin hingga tokoh militer Letkol Muhammad Moeffreni Moe’min.
Namun demikian, kata Bennie Yulianto, usulan tersebut masih harus ditindaklanjuti dengan kajian mendalam.
“Nama-namanya masih sekadar usulan, nantinya tim yang akan mengkaji. Tokoh yang dinilai lebih layak akan diusulkan untuk kajian lebih lanjut,” ujarnya.
Bennie Yulianto mengakui, rencana pengkajian tokoh nasional ini berawal dari usulan warga Cibarusah. Warga di selatan Kabupaten Bekasi ini mengusulkan nama KH Ma’mun Nawawi yang dinilai memiliki jasa besar tidak hanya bagi warga Bekasi, namun negara Indonesia.
“Rencananya pun nama KH Ma’mun Nawawi akan dijadikan nama jalan pengganti Jalan Cikarang-Cibarusah,” kata Bennie Yulianto.
Sejarawan Bekasi, Ali Anwar mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi mengkaji para pahlawan asal Kabupaten Bekasi.
Menurut dia, hal tersebut merupakan upaya positif menghargai jasa para pahlawan.
“Saya mendukung upaya tersebut, namun harus serius pengkajiannya. Karena tahapannya panjang sekali sampai nanti jadi pahlawan nasional. Jangan sampai berhenti di tengah jalan,” imbuhnya.
Ali berpandangan, nama KH Ma’mun Nawawi sudah cukup memenuhi syarat untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sebagai cendekiawan turut membantu negara meraih kemerdekaan.
“Apalagi sudah ada buku yang mengulas kiprah beliau, sehingga sudah ada modal untuk kajian selanjutnya,” ucapnya.
Selain KH Ma’mun Nawawi, Ali berpendapat, nama Letkol Muhammad Moeffreni Moe’min bisa juga diusulkan.
Menurut dia, Moeffreni pemimpin pejuang pada masa revolusi kemerdekaan.
“Beliau memimpin resimen dari Bekasi hingga Cikampek dengan pasukan yang dapat dibayangkan banyaknya. Saya pikir usulan dapat disampaikan dengan latar belakang jasa yang tidak hanya bagi Bekasi namun juga negara,” pungkasnya. [Fhr]