Tol Serang- Panimbang Segera Beroperasi, PDIP Optimis Ekonomi Rakyat Akan Terangkat - Telusur

Tol Serang- Panimbang Segera Beroperasi, PDIP Optimis Ekonomi Rakyat Akan Terangkat

Anggota Komisi VI DPR, Ananta Wahana

telusur.co.id - Jalan Tol Serang-Penimbang Seksi Satu, yaitu Exit Rangkas Bitung, akan segera dibuka pada Oktober 2021 nanti. Tol ini akan menghubungkan Serang dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung. Tol ini juga tersambung ke Tol Jakarta-Merak, dengan panjang 83,6 kilometer dan luas total 785 hektar.

Anggota Komisi VI DPR, Ananta Wahana berharap, Tol Serang-Panimbang ini, bisa menjadi energi baru dalam membangun ekonomi di Provinsi Banten.

Menurut Ananta, dibangunnya Tol Serang-Panimbang, akan secara drastis mengangkat harkat, martabat, dan taraf hidup masyarakat di kawasan tersebut.

"Daerah kawasan Serang - Pandeglang - Panimbang terkenal di Banten sebagai kawasan 'merah', yaitu kawasan yang secara sosial dan ekonomi berada di bawah garis kemiskinan," kata Ananta dalam kunjungan spesifik Komisi VI DPR dengan Dirut PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, Agung Budi Waskito, dalam rangka Pengawasan Pembangunan Tol Serang-Panimbang di Eit Tol Rangkas Bitung, Jumat (3/9/21).

Ananta meyakini, Tol Serang - Panimbang akan berkontribusi meningkatkan pertumbuhan kawasan sebesar 25% hingga 55% untuk 3 tahun pertama saja.

Selain itu, dengan tersedianya infrastruktur tol, maka sektor logistik, pariwisata, industri dan UMKM, akan ikut berputar dan berkembang. 

"Semua itu akan membuka lapangan kerja serta sumber-sumber penghasilan bagi masyarakat sekitar kawasan. Dengan sendirinya, tol Serang - Panimbang akan meningkatkan nilai ekonomi KEK Tanjung Lesung di tahun-tahun berikut," ungkapnya.

"Kami yang juga sebagai bagian dari masyarakat Banten mengucapkan terimakasih kepada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, khususnya PT. Wijaya Karya Serang-Panimbang," kata politisi PDIP ini.

Sementara itu, Dirut PT. Wijaya Karya (Persero)Tbk, Agung Budi Waskito, menyampaikan soal kekurangan pembiayaan untuk pembangunan seksi dua dan seksi tiga. Diantaranya, kekurangan anggaran pengadaan tanah sebesar kurang lebih Rp117 miliar dalam pembangunan seksi 2, serta kekurangan anggaran pengadaan tanah sebesar kurang lebih Rp238 miliar dan kepastian sumber pendanaan Viability Gap Fund (VGF).

"Untuk seksi 2  sepanjang 24.1 kilometer dan seksi 3 sepanjang 33 kilometer ditargetkan 2023. Tahap dua dan tiga ini masih kekurangan anggaran," kata Agung.

Terkait kekurangan pembiyaan dalam pembangunan seksi 2, serta pengadaan tanah, Ananta berharap, pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN).

"Saya berharap pemerintah itu dengan sigap memberikan PMN, karena Sumatera diberikan PMN, beberapa BUMN diberikan PMN. Nah, ini Lebak yang mencerminkan oleh Max Havellar, oleh Multatuli dibilang Rangkas sejahtera Indonesia Sejahtera, maka layak diberikan PMN. Ditutup oleh PMN," tukas Ananta.[Fhr]


Tinggalkan Komentar