telusur.co.id - Kementerian Koperasi dan UKM berkolaborasi dengan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA), untuk meningkatkan inovasi teknologi pada pelaku UMKM terhubung ke rantai pasok. 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, dalam UU Cipta Kerja, sudah buat ekosistemnya, pengusaha besar diwajibkan bermitra dengan UMKM, dan Kemenkop memberikan juga stimulus untuk mereka. Contoh, pelaku usaha mikro banyak yang bergerak di sektor pangan, mereka bersaing dengan industri pangan skala besar. 

"Karena itu daya saing dan kapasitasnya harus kita perkuat dan kita hubungkan ke dalam rantai pasok, di sini saya lihat Astra jagonya,"kata Teten dalam kunjunganya ke Yayasan Dharma Bhakti Astra, Selasa (22/6/21). 

"Saya mengajak Astra dan YDBA bersama-sama membuat perencanaan,untuk memperkuat UMKM agar masuk kedalam rantai pasok, seperti ke otomotif, manufaktur, industri makanan dan furniture," sambungnya.

Teten mengajak YDBA untuk membantu meningkatkan transformasi digital UMKM. Saat ini baru sekitar 21%, atau sekitar 13,5 juta yang terhubung kedalam ekosistem digital, pemerintah menargetkan 30 juta pelaku UMKM di tahun 2024. 

"Saya kira berkolaborasi dengan Astra dan YDBA dapat mempercepat digitalisasi onboarding UMKM," tegasnya.

Teten menambahkan, untuk dapat mencapai target tersebut, tentunya Pemerintah tidak dapat melakukannya sendiri. Perlu ada koordinasi, kerja sama, dan sinergi dengan pihak berbagai pihak yang memiliki visi dan misi untuk membantu pengembangan UMKM di Indonesia. 

"Kami mengapresiasi inisiatif yang telah dilaksanakan oleh Astra dan YDBA ini, yang program-programnya di daerah telah berhasil mengidentifikasi juga produk-produk unggulan daerah," pungkasnya.[Fhr]