telusur.co.id - Stunting memiliki dampak sangat serius, baik untuk individu maupun masyarakat. Anak yang stunting berisiko memiliki IQ lebih rendah, sulit bersaing secara akademis, dan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi di kemudian hari. 

Secara makro, stunting dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena menurunkan produktivitas generasi mendatang. Untuk mencegah stunting, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan perbaikan pola makan, edukasi gizi, peningkatan sanitasi, dan akses kesehatan yang baik. 

Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Pemerintah Kabupaten Mojokerto bersama BAZNAS Kabupaten Mojokerto menyelenggarakan kegiatan “Penurunan Angka Stunting Melalui Pemanfaatan Olahan Ikan Lele yang Murah dan Bergizi serta Pengelolaan Keuangan Keluarga di Kabupaten Mojokerto”. Acara itu digelar oleh tim PKM Unesa yang terdiri dari Dr. Rachma Indrarini, dr. Nanda Fadhilah Witris Salamy, dan Mauren Gita.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 6 September 2025, bertempat di Kantor Kecamatan Mojoanyar Mojokerto. Acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh 25 ibu rumah tangga, 25 balita terindikasi stunting, perangkat Kecamatan Mojoanyar, Kepala Puskesmas Mojoanyar dan Ketua Baznas Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini mendapat dukungan dari pihak Pemerintah kabupaten Mojokerto, Bznas Kabupaten Mojokerto dan disambut antusias oleh para peserta. 

Dalam sambutan pembukaan, Ketua Tim PKM Rachma Indrarini menekankan, pentingnya mencukupi kebutuhan gizi anak-anak dengan olahan makanan yang bergizi, murah dan praktis. Selain itu, perlu juga adanya peningkatan pengetahuan pengelolaan keuangan keluarga agar ibu-ibu dapat mengatur keuangannya dengan baik dan membeli bahan makanan yang bergisi bagi keluarga.

Materi pelatihan dibagi menjadi tiga sesi. Materi pertama terkait dengan pengetahuan kondisi stunting pada anak-anak. Selain pengetahuan terkait dengan stunting dilakukan pula pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan konsultasi Kesehatan oleh dr. Nanda Fadhilah. 

Hasil dari pengecekan tubuh balita, sebagaian besar memiliki kekurangan berat badan (di ambang batas normal berat badan) sehingga butuh pendampingan kusus dari tim kesehatan.
Kegiatan selanjutnya adalah demo masak olahan ikan lele yang dilaksanakan oleh Mauren Gita yang berprofesi sebagai dosen tata boga Unesa. 

Pada sesi ini, masyarakat diajarkan untuk pengolahan ikan lele menjadi Nuget pan pentol ikan lele yang sebenarnya tidak hanya dapat dikonsumsi namun juga dapat dijual Kembali dan mengahasilkan pendapatan tambahan untuk ibu-ibu rumah tangga.

Kegiatan terakhir adalah penjelasan pengelolaan keuangan keluarga yang dilaksanakan oleh Dr. Rachma Indrarini. Materi yang disampaikan adalah terkait dengan pengelolaan pendapatan dan pengeluaran. Dimana setiap pengeluaran harus di catat baik itu pengeluaran perhari, perminggu maupun perbulan. 

Sesi diskusi juga dilaksanakan, masyarakat sangat antusias terdapat delapan pertanyaan yang di sampaikan seperti salahsatunya adalah “apakah ikan lele dapat menyebabkan alergi?” dr Nanda menjawab “ikan lele tidak menyebabkan alergi karena merupakan ikan air tawar, namun apabila ibu-ibu takut anaknya akan alergi maka pengkonsumsian ikan lele dapat sedikit terlebih dahulu”. 

Tidak hanya pertanyaan terkait dengan Kesehatan, terdapat pula pertanyaan lain seputar pengolahan nuget, solusi permasalahan keuangan agar tidak berhutang dan lainnya.

Untuk mendukung keberlanjutan program, peserta juga menerima modul cetak yang memuat rangkuman materi. Sebelum kegiatan ditutup, peserta mengisi lembar evaluasi dan mengikuti post-test terkait dengan pengelolaan keuangan untuk mengukur pemahaman mereka setelah pelatihan.

Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta mengenai pengelolaan keuangan dan Sebagian besar menyatakan kegiatan ini sangat bermanfaat dan berharap adanya pendampingan lanjutan.
Melalui program ini, diharapkan ibu-ibu semakin baik dalam mengolah makanan bergizi dan mengelola keuangan keluarga sehingga dapat menurunkan tingkat stunting pada anak-anak. (ari)