Telusur.co.id - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto berharap peristiwa pengerusakan Polsek Ciracas tidak dibesar-besarkan.
“Saya harapkan peristiwa kerusuhan di daerah Ciracas, Jakarta Timur beberapa waktu lalu ini tak perlu dibesar-besarkan,” ujar Wiranto di @wiranto1947, Selasa (18/12/18).
Dijelaskan Wiranto, hal itu dikarenakan permasalahan pengerusakan Polsek Ciracas saat ini sedang ditangani oleh pihak berwajib agar orang yang melakukan penyerangan bisa mendapatkan tindakan tegas.
“Saya sudah perintahkan agar oknum tersebut harus ditindak tegas agar tak mengesankan adanya konflik secara institusional antara TNI dan Polri. Karena komandan, pimpinan teratas mereka masing-masing di sini sudah sama-sama satu,” sebutnya.
“Kalau ada oknum yang kemudian mengingkari itu tinggal ditindak saja, ada hukumnya. Tapi yg pasti jangan ada satu pemahaman yang terdeviasi bahwa seakan-akan Polri dgn TNI tidak satu, itu suara-suara dari orang yg ingin membuat negeri ini seakan-akan tidak aman,” sebutnya kembali.
Diberitakan sebelumnya, Massa sekitar 200 orang meringsek masuk ke Polsek Ciracas dan melakukan tindakan anarkis, satu di antaranya melakukan pembakaran kepada sejumlah kendaraan yang terparkir di Mapolsek Ciracas, Dari penyerangan itu ada 17 mobil yang rusak.
Mobil yang rusak merupakan operasional dinas yang terparkir di dalam dan sekitar Polsek Ciracas.
Kasus ini juga merupakan buntut persoalan pengeroyokan anggota TNI oleh lima juru parkir, pada Senin (10/12/2018), di pertokoan Arundia, Ciracas, Jakarta Timur.[far]