telusur.co.id - Pasangan ganda campuran Malaysia, Chen Tang Jie dan Toh Ee Wei, tengah membangun kembali chemistry mereka usai sempat berpisah karena alasan pribadi. Namun langkah kebangkitan mereka langsung dihadang oleh lawan tangguh: bintang Thailand Dechapol Puavaranukroh, yang kini menjadi batu sandungan sekaligus sumber inspirasi terbesar mereka.

Pasangan nomor 4 dunia itu harus mengakui keunggulan Dechapol/Supissara Paewsampran di semifinal Indonesia Open 2025, dengan skor 18-21, 21-15, 21-11. Kekalahan ini membuat rekor pertemuan menjadi 1-3 untuk keunggulan wakil Thailand. Tapi alih-alih patah semangat, Ee Wei justru memilih untuk belajar dari kekalahan tersebut.

“Dechapol punya pengalaman luar biasa dan mental yang kuat. Dia tahu kapan harus menekan dan tetap tenang di momen-momen krusial,” ujar Ee Wei usai sesi latihan di Akademi Bulu Tangkis Malaysia beberapa hari lalu.

Dechapol, yang merupakan juara dunia 2021 bersama Sapsiree Taerattanachai, saat ini tampil dalam performa mengesankan dengan pasangan barunya, Supissara Paewsampran. Dalam waktu hanya tujuh bulan, mereka sudah meraih lima gelar World Tour dan mengalahkan nyaris semua pasangan top Malaysia.

“Kami punya peluang mengalahkan mereka di Indonesia, tapi keputusan mereka lebih tepat saat momen penting. Kami harus belajar dari itu,” kata Ee Wei.

Meski kecewa dengan hasil di Indonesia, Tang Jie/Ee Wei mulai menunjukkan perkembangan positif. Setelah hasil buruk di Singapore Open, mereka bangkit dengan mencapai semifinal di Jakarta. “Kami benar-benar ingin menang di Indonesia, tapi performa kami belum maksimal. Komunikasi dan kombinasi kami sekarang jauh lebih baik,” tambahnya.

Keduanya kembali dipasangkan setelah perpisahan usai All England pada bulan Maret. Kini, mereka bertekad untuk menyatu sepenuhnya jelang dua turnamen penting: Japan Open (15–20 Juli) dan China Open (22–27 Juli).[iis]