telusur.co.idAnggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi meminta Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) melakukan proses rekruitmen taruna taruni dengan jumlah kuota reguler dan afirmasi seperti tahun tahun sebelumnya dan ditingkatkan.

"Penerimaan Taruna Taruni STMKG yang hanya berdasarkan zona yang dianggap urgent untuk Sumber Daya Manusia yang baru menurut saya perlu di diskusikan karena bencana alam hampir terjadi di seluruh Indonesia, semua daerah berpotensi bencana alam," ujar Fauzi saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke STMKG di Kota Tanggerang (6/4/2023).

Politisi Fraksi Golkar ini juga menyayangankan sistem zonasi yang digunakan dalam rekruitmen taruna taruni STMKG pada tahun ini yang hanya menggunakan jalur afirmasi untuk putra putri daerah timur Indonesia. 

"Jika mengandalkan zonasi seperti ini saya anggap kurang tepat karena harus di korelasikan dengan luas daerahnya, jika hanya ukurannya di provinsi mungkin tepat tapi harus dilihat ada berapa kabupaten kota didaerah tersebut apakah sudah mencukupi," kata Fauzi dikutip dari laman resmi DPR RI.

Oleh karena itu, dia mengusulkan agar pendaftaran taruna-taruni itu dibuka lebih luas.

"Maka harus dibuka banyak pendaftaran taruna taruni yang ada diseluruh Indonesia bukan hanya menggunakan sistem zonasi maka masyarakat nantinya akan lebih banyak menerima informasi dan sosialisasi bagaimana jika daerahnya terkena bencana alam," sambung Fauzi.

Seperti diketahui tahun ini STMKG tidak melakukan pendaftaran secara reguler hanya menerima pendaftaran untuk putra putri daerah Papua dengan kuota sebanyak 80 orang, yang pada tahun sebelumnya total penerimaan taruna taruni STMKG yang berasal dari jalur reguler dan putra putri Papua dengan total 250 orang.