Pemerintah Indonesia diharapkan memperketat pengawasan dibidang impor benih tanaman dari Tiongkok.
Demikian disampaikan Ketua DPR, Bambang Soesatyo, melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (29/3/18).
“Pemerintah Indonesia harus ada kewaspadaan ekstra karena benih tanaman asal Tiongkok ditengarai mengandung bakteri dan virus berbahaya. Ini menjadi potensi bagian dari perang proksi,” kata Bambang.
Langkah tersebut, menurut Bambang untuk mengurangi produk ilegal yang masuk ke indonesia. Karena, belum lama ini Otoritas Bandara Ngurah Rai Bali menemukan adanya benih sayuran asal Tiongkok tanpa dokumen.
“Tidak ada surat izin pemasukan (SIP) dari Kementerian Pertanian serta Phytosanitary Certificate dari Tiongkok yang menyertari benih itu,” ucapnya.
Banyaknya impor bibit tanaman bervirus dan narkoba dari Tiongkok, lanjut mantan ketua komisi III bisa jadi sebagai bagian dari strategi perang. Sehingga pemerintah melalui Badan Karantina dan Badan Intelijen Negara (BIN) harus dapat memperketat pengawasan.
“BIN perlu melakukan kajian terkait kasus narkotika, makanan kaleng, benih cabai, bawang putih, beras plastik, serta benih sayuran ilegal dari Tiongkok, sebagai bagian dari dugaan perang proksi,” katanya.
Politisi Partai Golkar ini juga meminta, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan bersama aparat keamanan dapat segera mengusut tuntas masuknya benih tanaman terlarang dari luar negeri.
“Usut tuntas, termasuk semua pihak yang terkait. agar impor benih ilegal ini tidak terulang lagi,” katanya.
Bambang menambahkan, Badan Karantina Kementerian Pertanan juga harus meningkatkan pengawasan terhadap izin pemasukan dan pengeluaran benih.
Merujuk pada Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 15/PERMENTAN/HR.060/5/2017 tentang Pemasukan dan Pengeluaran Benih Hortikultura, maka perizinan dan pengawasan bertujuan mencegah benih pembawa organisme penggangu tumbuhan masuk ke dalam negeri.
Kemudian, terhadap Kementerian Perdagangan, Bambang berpesan agar kementerian tersebut memperketat regulasi terkait impor benih sayuran.
“Kemendag perlu meningkatkan pengawasan terhadap semua jenis produk yang diimpor ke Indonesia, khususnya dari Tiongkok, karena benih yang tercemar berpotensi menularkan hama dan penyakit tumbuhan,” katanya.[far]