Dukungan Kemerdekaan Palestina Menguat, Prabowo Diminta Dorong PBB Ambil Langkah Konkret - Telusur

Dukungan Kemerdekaan Palestina Menguat, Prabowo Diminta Dorong PBB Ambil Langkah Konkret

Presiden Prabowo Subianto. Foto: Istimewa

telusur.co.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta mengatakan, dukungan dunia internasional terhadap kemerdekaan negara Palestina semakin menguat secara signifikan, disusul Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal. 

Hal ini bertepatan dengan 1 bulan operasi militer Israel untuk ambil alih Gaza, sejak 20 Agustus 2025 lalu. Israel mengerahkan 60 ribu tentara cadangan dan menggunakan robot peledak dalam operasi kali ini. 

“Jangan sampai dukungan-dukungan ini berhenti di meja-meja dan di forum-forum diplomasi, tapi harus berimplikasi nyata dan signifikan di lapangan. Karena itu, kami mendorong PBB dan dunia internasional untuk mengambil langkah yang lebih konkret, tegas, taktis dan strategis untuk segera menghentikan kejahatan Israel. Kami berharap Presiden Prabowo menyuarakan hal ini saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB besok Selasa," kata Sukamta dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/9/2025). 

Wakil Ketua Fraksi PKS ini mengapresiasi sikap PBB sebelumnya yang telah menetapkan bahwa Israel melakukan genosida. PBB sebelumnya juga telah menetapkan terjadinya kelaparan di Gaza, yang lebih tepat disebut pelaparan. 

"Tapi mengapa penetapan-penetapan PBB tersebut seolah selalu kalah langkah dari Israel yang justru semakin membabi buta melakukan genosida dan pelaparan? Penetapan-penetapan seperti ini harus segera ditindaklanjuti dengan kebijakan yang lebih konkret dan segera, untuk menghentikan arogansi Israel,” ujarnya.  

Sukamta juga menyoroti dukungan terhadap Palestina terus meningkat. Ia berharap dunia lebih berdaya untuk menghentikan kejahatan Israel terhadap Palestina. 

“Setelah pengumuman resmi Inggris, Kanada, Australia dan Portugal, terhitung ada 147 negara dukung Palestina Merdeka. Jangan sampai adanya dukungan-dukungan ini tetap tak berdaya menghentikan kepongahan Israel dan dunia seolah seperti tak bisa berbuat lebih banyak selain mengirimkan bantuan kemanusiaan, pemboikotan serta melakukan kecaman. Kita semua berharap dukungan-dukungan yang sudah luar biasa besar ini membuat dunia lebih berdaya untuk menghentikan kejahatan Israel dengan segera,” katanya.

Terkait dukungan, Sukamta juga mengingatkan negeri-negeri Arab agar memberi dukungan yang lebih konkret untuk Palestina. Mereka harus sadar Palestina adalah benteng negeri-negeri Arab. 

Jika Palestina berhasil ditaklukkan, maka target selanjutnya adalah negara-negara Arab. Karena Zionis berambisi mendirikan Israel Raya (Eretz Israel/Greater Israel) yang wilayahnya tak hanya Palestina sekarang, tapi meluas ke beberapa negara di sekeliling Palestina. Dan sekarang dengan operasi militer ke Gaza, Israel seperti yakin tak lama lagi Gaza akan berhasil ditaklukkan. 

Israel mulai menyerang negara-negara Arab lain, seperti Lebanon, Tunisia, Suriah, Yaman dan terakhir Qatar. Sepertinya negara-negara Arab khususnya perlu memikirkan untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel. 

Hal ini dapat membuat Israel semakin terkucil secara politik dan mengalami kerugian secara ekonomi. Bila diperlukan, negara-negara Arab bergabung ke dalam pakta pertahanan, seperti yang direncanakan oleh Saudi, Iran dan Pakistan.

"Hal-hal ini perlu kita cermati lebih serius, karena tekanan-tekanan dunia internasional terhadap Israel tidak cukup hanya dengan kecaman. Kejahatan Israel telah melampaui batas, extraordinary. Maka untuk menghentikannya juga diperlukan langkah-langkah yang extraordinary pula. Jangan sampai terus kalah langkah,” ujar doktor lulusan Teknik Kimia di Manchaster, Inggris ini.[Nug] 


Tinggalkan Komentar