Genjot Produksi Daging Sapi, Kementan Gencarkan Integrasi Sapi-Sawit - Telusur

Genjot Produksi Daging Sapi, Kementan Gencarkan Integrasi Sapi-Sawit


telusur.co.id - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya meningkatkan produksi daging sapi di dalam negeri, diantaranya melalui program sistem integrasi sapi dengan sawit. Program ini merupakan salah satu terobosan untuk menghadapi tantangan dalam pemenuhan kebutuhan daging sapi di dalam negeri. 

"Saat ini masih sedikit lahan khusus bagi usaha peternakan, sehingga sangat tergantung dari sumber pakan ternak yang ada di sekitar lokasi peternak dan dilepas di areal lahan kosong dengan kualitas pakan yang rendah,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, Nasrullah, Kamis (24/2/22).

 “Sistem pemeliharaan ini tentunya yang harus kita tingkatkan, kita contoh sistem pemeliharaan ternak di negara maju”, sambungnya.

Nasrullah menjelaskan, sistem usaha pembiakan sebagai penghasil sapi bakalan di negara maju, seperti Amerika Serikat, Australia, Brazil dan Argentina memiliki lahan penggembalaan yang luas. “Mari kita manfaatkan perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang luas ini untuk diintegrasikan dengan sapi”, imbuhnya.

Nasrullah berharap, pembiakan sapi di lahan perkebunan kelapa sawit dapat memberikan aliran pendapatan tambahan bagi pemiliknya dan bisa mengurangi biaya produksi, serta meningkatkan produktivitas dan keuntungan bagi pelaku industri.

Saat ini, luas perkebunan sawit di Tanah Air mencapai 16,38 juta Ha di 26 provinsi, yang terdiri dari perkebunan rakyat, BUMN dan perkebunan swasta. Kemudian, yang telah dimanfaatkan untuk integrasi mencakup kawasan seluas sekitar 132.000 Ha yang tersebar di 15 provinsi dengan total populasi sapi yang dikembangkan mencapai 66.000 ekor.

“Program integrasi sawit-sapi dapat memberikan nilai tambah bagi para pekebun dan sekaligus meningkatkan populasi sapi di dalam negeri," terangnya.

Ia menambahkan, usaha integrasi sawit-sapi juga bisa berkontribusi positif bagi pengembangan sistem pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) dan memberikan citra positif bagi komoditas kelapa sawit Indonesia dalam tataran global. 

Sementara itu, Direktur Pakan Ditjen PKH Kementan, Agus Sunanto mengatakan, pemanfaatan biomassa pakan, khususnya dari perkebunan sawit, ke depannya akan semakin ditingkatkan. Namun, tetap memperhatikan aspek mutu dan keamanan sebagai bentuk komitmen Kementan dapat menyediakan pakan yang terjangkau, berkualitas. 

Dia menjelaskan, dalam pengembangan ternak sapi potong akan terus berupaya mendorong pengembangan sistem integrasi sapi sawit. Lantaran, dalam implementasinya sistem tersebut masih belum berjalan optimal dan perlu dukungan dari berbagai pihak.

“Kami menyampaikan apresiasi beberapa perusahaan yang telah menerapkan integrasi sawit-sapi untuk memajukan peternakan nasional,” tutup Agus.[Fhr


Tinggalkan Komentar