Iran Tuding Perusuh di Negaranya Dilatih oleh Barat - Telusur

Iran Tuding Perusuh di Negaranya Dilatih oleh Barat

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian. (Foto: Tehran TImes).

telusur.co.id - Sejumlah negara Barat dituding berusaha menebar kekerasan di Iran dengan melatih para perusuh membuat senjata dan bom molotov dalam unjuk rasa.

Tudingan tersebut dilontarkan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, seperti dilaporkan Al Alam, yang dikutip pada Sabtu (12/11/22).

“Bertentangan dengan Piagam PBB, sejumlah kecil pemerintah Barat bersembunyi di balik slogan-slogan damai mendorong kekerasan dan mengajari (massa perusuh) bagaimana membuat senjata dan bom molotov di Iran melalui medsos dan media,” kata Abdollahian.

Dalam percakapan telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Kamis malam (10/11/22), Abdollahian menekankan bahwa tindakan negara-negara Barat itu “menyebabkan keterbunuhan polisi dan kekacauan di Iran, serta membuka jalan bagi aktivitas teroris ISIS.”

Sebanyak 13 orang, termasuk dua anak kecil, terbunuh akibat serangan teror ISIS di sebuah makam suci di Shiraz, Iran selatan, pada 26 Oktober lalu.

Serangan itu terjadi ketika Iran dilanda gelombang protes menyusul kematian wanita Kurdi Iran berusia 22 tahun, Mahsa Amini, pada 16 September, tiga hari setelah dia tahan oleh polisi untuk menjalani bimbingan moral di Teheran.

Pemerintah Iran menyatakan musuh-musuh Iran bermain di balik gelombang kerusuhan berkedok protes atas kematian Amini, yang diisukan meninggal akibat dianiaya, namun bukti-bukti medis membuktikan penyebab kematiannya adalah penyakit yang sudah lama diidapnya.

Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Mayjen Hussein Salami menegaskan bahwa musuh tidak akan mengenal perdamaian.

“Selama beberapa hari, mereka merasa takut dan mengirim pesan ke berbagai negara kepada kami meminta kami untuk tidak menyerang mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Kajian Strategi Angkatan Bersenjata Iran Brigjen Ahmad Reza Pourdastan, mengatakan bahwa AS tidak memiliki keberanian untuk menyerang Iran, dan upayanya untuk memprovokasi perselisihan di Iran adalah karena ketakutannya terhadap sains dan kekuatan militer Iran serta kehadiran dan kewaspadaan rakyat Iran.

“Semua musuh bersatu dalam hasutan belakangan ini di Iran, meski mereka berbeda pendapat (dalam berbagai persoalan lain),” ujarnya.

Dia mengingatkan bahwa Iran tetap solid meski AS sudah lebih dari 40 tahun mengembargo Iran.

“Republik Islam berdiri teguh laksana gunung meskipun mendapat segala ancaman, sanksi dan hasutan, dan telah mengatasi krisis berkat kepemimpinan yang bijaksana Pemimpin Revolusi Islam, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei,” ujarnya.  [Tp]


Tinggalkan Komentar