telusur.co.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen melaksanakan pembangunan infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)/Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini sejalan dengan rencana digelarnya Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) pada November 2021 dan MotoGP pada 2022 mendatang. 

"Pembangunan jalan Bypass BIL - Mandalika dilaksanakan untuk mendukung kejuaraan dunia Superbike pada November 2021 dan MotoGP pada 2022,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kamis (14/10/21).


Semenatara Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTB, Reiza Setiawan menyampaikan, pembangunan Jalan Bypass BIL– Mandalika sepanjang 17 km terdiri dari 3 paket pekerjaan. Paket I sepanjang 4,3 km dengan kontraktor PT Nindya Karya-Bumi Agung (KSO) dengan anggaran sebesar  Rp199 miliar. 

Paket 2 sepanjang 9,7 km kontraktornya PT Adhi Karya - PT Metro Lestari Utama (KSO) dengan anggaran senilai Rp353 miliar. Untuk Paket 3 sepanjang 3,3  km, kontraktornya dilaksanakan oleh PT Yasa Patria Perkasa dengan anggaran senilai Rp152 miliar," 

"Pembangunan jalan utama telah selesai, dengan progres keseluruhan pekerjaan mencapai 97,4 %. Saat ini tengah dilakukan perapihan jalur lambat dengan target selesai pada 15 November 2021 dan PHO pada 3 Desember 2021," terang Reiza.

Menurut Reiza, Pembangunan jalan Bypass BIL- Mandalika yang dikerjakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTB, akan meningkatkan konektivitas dari Bandara BIL ke Kawasan Wisata Mandalika. Sekaligus mendukung akses menuju sirkuit MotoGP yang dibangun di kawasan Mandalika. 

Jalan Bypass BIL dibangun dengan lebar ROW 50 meter, 4 lajur yang dilengkapi median jalan dengan anggaran Rp 706 miliar pada tahun 2020 – 2021. 

Dibangunnya jalan tersebut akan mengurangi waktu tempuh BIL - Mandalika yang semula lebih dari 45 menit lewat jalan lama menjadi 15 menit. Kondisi jalan yang lama (eksisting) memutar sepanjang 23 km dan lebarnya hanya 7 meter sehingga dianggap masih kurang cukup.[Fhr]