Jeritan Sunyi Gajah Sumatera, Gajah Bukan Alat Berat - Telusur

Jeritan Sunyi Gajah Sumatera, Gajah Bukan Alat Berat


Telusur.co.id -Oleh: Singky Soewadji, Pemerhati Satwa Liar, Koordinatir Aliansi Pecibta Satwa Liar Indonesia (APECSI).

Hutan Belantara Pulau Sumatera menjadi habitat (rumah) bagi Satwa Liar yang dilindungi, terutama bagi Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) yang bertubuh besar dan berhati lembut.

Hutan di gunduli dan diubah menjadi Kebun Sawit dan Tambang, bagi Gajah yang dulu rumah tinggalnya dan berubah menjadi Kebun Sawit dan Tambang sungguh sangat menbingungkan bagi mereka.

Saat mereka berada dalam kawasan dianggap hama, diburu, dibunuh dengan jerat, setrum dan racun, bahkan sengaja dibunuh untuk diambil Gadingnya.

Dikala bencana datang akibat ulah manusia, para Gajah ini dipaksa bekerja membantu membersihkan puing kayu yang menutupi jalan dan permukiman warga akibat banjir dan longsor di Desa Meunasah Bie, Pidie Jaya, Aceh.

Empat individu Gajah diturunkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh untuk membantu para petugas membersihkan sisa dampak banjir bandang dan longsor di kawasan Kabupaten Pidie Jaya.

Tampak Gajah-Gajah itu mengangkat kayu besar dengan didampingi oleh Mahout atau Pawang Gajah yang berada di punggungnya.

Gajah Dikerahkan Untuk Bersih-Bersih Sisa Bencana.

Keempat gajah tersebut bernama Abu, Mido, Ajis dan Noni. Didampingi masing-masing pawang, mereka diarahkan untuk membersihkan sisa puing-puing dan kayu besar di pemukiman penduduk Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya.

Selain membersihkan material di sekitar dua kabupaten yang terdampak, Gajah ini juga diharapkan untuk bisa evakuasi jenazah serta membuka akses jalan ke rumah-rumah warga hingga alat berat bisa masuk. 

Diperkirakan Gajah-Gajah ini akan ‘bertugas’ hingga 6 hari ke depan. Mereka sudah berpengalaman dalam bertugas saat Tzunami Aceh.

"Gajah terlatih yang kita bawa ini sebanyak empat ekor, dan semuanya dari PLG (Pusat Latihan Gajah)”, kata Kepala BKSDA Wilayah Sigli, Aceh.

Dari beberapa foto dan video yang beredar, para Gajah ini tampak agak kurus dan condong Malnutrisi.

Gajah dewasa butuh makan 300 Kg rumput dan buah-buahan dalam sehari, mereka biasa makan sepanjang hari dari pagi sampai petang sambil beraktifitas.

Pertanyaannya : Selama seminggu rencana para Gajah ini akan ditugaskan, bagaimana pasokan pakannya ditengah puing-puing ?

Jangan sampai mereja gugur sepertu Reno anjing pelacak jenis Malenois milik K9 Polda Riau.

Gajah bukan alat berat, mereka juga mahluk hidup yang layak kita hargai dan hormati keberadaannya.

Seandainya mereka punya akun Facebook, pasti akan menulis status : "Kau Peduli, Aku Lestari"


Tinggalkan Komentar