JK Bandingkan Kepemimpinan SBY dan Jokowi, BMI: Leadhership SBY Memang Kuat - Telusur

JK Bandingkan Kepemimpinan SBY dan Jokowi, BMI: Leadhership SBY Memang Kuat

Ketua Umum Bintang Muda Indonesia (BMI), Farkhan Evendi. (Ist)

telusur.co.id - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) blak-blakan membuka gaya kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut pengakuannya, semasa dia mendampingi SBY pada periode 2004 hingga 2009, JK mengaku segala persoalan ekonomi diserahkan kepada dirinya sebagai Wakil.

"Kalau zaman SBY, semua masalah ekonomi diserahkan kepada saya," kata JK dalam akun YouTube Helmi Yahya, seperti dikutip, Rabu (23/9/20).

Namun, di era Jokowi, kata JK, semua keputusan diambil dalam rapat bersama. 

“Kalau zamannya Pak Jokowi semua soal dirapatkan. Jadi rapatnya 1 minggu bisa 4-5 kali. Keputusan diambil bersama," ungkap JK.

Selanjutnya, JK membandingkan bahwa di zaman SBY, segala keputusan diambil begitu cepat dan terarah.

“Di zaman Pak SBY lebih ringkas, lebih terarah, lebih cepat kita ambil keputusan," ujar JK.

Merespon hal itu, Ketua Umum Bintang Muda Indonesia, Farkhan Evendi menilai bahwa Pengakuan JK mengenai masa pemerintahan SBY yang lebih tanggap dan ringkas dalam menyelesaikan suatu persoalan layak diapresiasi sebagai pengakuan jujur dan lapang hati JK.

"Pak SBY memang teruji mampu merespon dengan cepat sekian persoalan yang datang pada waktu itu. Perdamaian di Aceh, penanganan musibah bencana dan flu burung, dilakukan dengan leadership kuat," ujar Farkhan Evendi melalui pesan tertulis kepada telusur.co.id, Rabu (23/09/20).

Mengenai sosok JK sendiri, Farkhan menilai bahwa JK merupakan tipikal negarawan yang jujur dan dekat dengan semua kalangan.

"Pak SBY memberi peran penuh dan berbasis meritokrasi kepada para profesional dalam mengelola negara, termasuk pak JK," kata Farkhan.

Berbeda dengan situasi yang terjadi belakangan ini. Farkhan melihat apa yang dilakukan pemerintah hanya sebatas kata-kata.

"Tagline kampanye 'kerja.. kerja..kerja..' ternyata belum begitu terasa. Saya lihat ini hanya sebatas kata-kata, yang nyatanya berisi 'rapat..rapat..rapat," sindir Farkhan. [Fhr]

Laporan: A. Dimyati


 


Tinggalkan Komentar