telusur.co.id - Kelompok 'E3' dari kekuatan Eropa terkemuka - Prancis, Jerman dan Inggris - mengutuk keputusan Iran karena memproduksi logam uranium. Keputusan itu melanggar komitmen yang dibuat oleh Iran kepada komunitas internasional.

Pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengatakan awal pekan ini bahwa Iran telah menindaklanjuti rencananya untuk membuat logam uranium, setelah Teheran memperingatkan negara-negara Barat dengan niatnya untuk memproduksi bahan yang dapat digunakan untuk membuat inti senjata nuklir.

“Kami sangat mendesak Iran untuk menghentikan kegiatan ini tanpa penundaan dan tidak mengambil langkah baru yang tidak sesuai pada program nuklirnya. Dalam meningkatkan ketidakpatuhannya, Iran merusak kesempatan untuk diplomasi baru untuk sepenuhnya mewujudkan tujuan JCPoA,” kata E3 dalam sebuah pernyataan.

Seperti diketahui, Badan Energi Atom Dunia (IAEA) menyatakan Iran memulai produksi logam uranium dan berpotensi kembali melanggar pakta pembatasan program nuklir yang diteken pada 2015

Iran, disebutkan, bakal membuat logam uranium dari bahan mentah, dan kemudian akan diperkaya hingga 20 persen. "IAEA pada 8 Februari memverifikasi ada 3.8 gram logam uranium di Pabrik Pembuatan Logam Bahan Bakar di Esfahan," lanjut pernyataan IAEA.

Sumber Reuters