Kemenkop Persiapkan Transformasi UMKM Pasca Pandemi, Apa Saja? - Telusur

Kemenkop Persiapkan Transformasi UMKM Pasca Pandemi, Apa Saja?


telusur.co.id -Kesulitan ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19 diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun depan.  Pada fase ini saat yang tepat merumuskan transformasi UMKM di masa depan. 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, UMKM perlu disiapkan transformasi secara baik. Karena kekuatan ekonomi sangat tergantung pada UMKM. 

"Ada 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM sehingga pemulihan ekonomi nasional tidak bisa dilakukan tanpa memulihkan UMKM. Pengangguran akan semakin tajam, kemiskinan akan semakin meningkat apabila UMKM gagal melakukan transformasi,” kata Teten dalam acara Penghargaan Natamukti 2020 yang diselenggarakan International Council for Small Busines (ICSB), Kamis (17/9/20).

Teten menyatakan, pihaknya tengah menyiapkan transformasi UMKM agar mampu beradaptasi terhadap berbagai perkembangan termasuk tranformasi digital dalam produksi dan pemasaran. 

Transformasi untuk menumbuhkan ekosistem pembiayaan, ekosistem perizinan yang lebih mudah, ekosistem kewirausahaan dan akses kepada pasar yang lebih luas seperti ekspor.

Sehingga, lanjut Teten, penting kolaborasi empat pilar yang diusung oleh ICSB, yaitu Pilar Pemerintah, pilar Akademisi, pilar Peneliti dan pilar Pelaku Usaha untuk melakukan transformasi.

Ia berharap terjadi integrasi antara UMKM dan usaha besar untuk melahirkan kekuatan ekonomi dan memberikan kesejahteraan kepada pelaku UMKM. 


Teten juga mengapresiasi ICSB yang konsisten memberikan penghargaan Natamukti sejak 2016. Penghargaan ini disebutkan dapat memberikan motivasi dan semangat kepada kepala daerah untuk memberikan perhatian kepada pengembangan UMKM di wilayahnya masing-masing. 

Teten memminta agar para kepala daerah mempersiapkan produk UMKM unggulan, yang dapat bersaing hingga pasar global dan masuk prioritas belanja pemerintah/BUMN. 

"Tahun ini pemerintah menganggarkan Rp 321 triliun yang sudah diperintahkan oleh Presiden untuk belanja produk-produk UMKM. Nah, ini serapannya masih cukup rendah baru 18%,” tukasnya.[Fhr]


Tinggalkan Komentar