Ketika Menteri Kebudayaan Tinjau Situs Gua Mananga Marapu, Jejak Homo sapiens - Telusur

Ketika Menteri Kebudayaan Tinjau Situs Gua Mananga Marapu, Jejak Homo sapiens

Fadli Zon di Gua Mananga Marapu yang terletak di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Foto ist

telusur.co.id - Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, mengunjungi Situs Gua Mananga Marapu yang terletak di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Lawatan tersebut merupakan bagaian dari rangkaian kunjungan kerja Menteri Kebudayaan RI di Sumba Timur untuk memastikan pelindungan situs alam dan cagar budaya berjalan dengan maksimal.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Fadli Zon menjelaskan bahwa Gua Mananga Marapu merupakan situs yang menyimpan sejarah perkembangan Homo sapiens di kawasan Sumba Timur. Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan cave painting atau lukisan gua yang menghiasi dinding Situs Gua Mananga Marapu.

“Situs Gua Mananga Marapu di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur ini diduga merupakan sebuah tempat tinggal dan shelter dari Homo sapiens. Di sini ditemukan juga banyak rock art atau cave painting dari telapak-telapak tangan yang berbahan oker merah,” jelas Menbud Fadli.

Menteri Fadli menegaskan bahwa diperlukan adanya konservasi lebih lanjut terhadap Situs Gua Mananga Marapu yang memanfaatkan teknologi terkini. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan konservasi berjalan secara sistematis dan akurat.

“Sebagian lukisan di Gua Mananga Marapu sudah kelihatan memudar. Dan tentu perlu ada satu konservasi dan penelitian, terutama carbon dating tentang usia dari rock art atau cave painting di pegunungan karst ini,” imbuh Menteri Kebudayaan.

Tidak hanya itu, Menbud juga menjelaskan bahwa Situs Gua Mananga Marapu rentan terkena ancaman perubahan iklim yang dapat merusak ekosistem budaya masyarakat sekitar. Ia menambahkan, “Bagaimanapun, barisan gua-gua ini masih dijadikan semacam living heritage. Masih ada ritus yang dilakukan di sini, dan mungkin karena perubahan iklim ini bisa membuat warna-warna lukisan dan juga capnya memudar.”

Situs Gua Mananga Marapu merupakan gugusan gua yang diduga merupakan tempat tinggal dari Homo sapiens di Sumba Timur. Penggunaan nama ‘Mananga’ dalam bahasa lokal kerap dikaitkan dengan muara sungai atau area pesisir, sementara nama ‘Marapu’ merujuk pada agama asli atau kepercayaan lokal masyarakat Sumba. Sesuai dengan nama tersebut, Pantai Mananga Marapu yang mengelilingi kawasan situs merupakan area sakral yang masih digunakan masyarakat adat sebagai tempat untuk melakukan ritual adat.

Mendampingi Menteri Kebudayaan dalam kunjungan ini, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; Direktur Sarana dan Prasarana Kebudayaan, Feri Arlius; serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI Nusa Tenggara Timur, Haris Budiharto. Turut hadir pula Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali; Wakil Bupati Sumba Timur, Yonathan Hani; Kapolres Sumba Timur, AKBP Gede Harimbawa; Kasdim 1601/Sumba Timur, Mayor Inf Sambudi serta jajaran pemerintah daerah Sumba Timur.

Mengakhiri peninjauan, Menteri Kebudayaan berharap adanya kolaborasi lintas instansi untuk mempercepat penetapan pelindungan cagar budaya Situs Gua Mananga Marapu di tingkat kabupaten hingga nasional. “Mudah-mudahan, pemerintah kabupaten melalui tim ahli cagar budaya bisa segera menetapkan situs Goa Mananga Marapu menjadi cagar budaya di tingkat kabupaten agar bisa segera kita proteksi,” pungkas Menbud Fadli. [ham]


Tinggalkan Komentar