telusur.co.id -BPJS Kesehatan terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah melalui Program Rujuk Balik (PRB), yang dirancang untuk mempermudah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan penyakit kronis agar tetap mendapatkan pengobatan berkelanjutan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Salah satu peserta yang telah merasakan langsung manfaat dari program ini adalah Daniel Santoso Tedjokusumo (58), peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 2. Daniel, yang telah menderita hipertensi selama tiga tahun, rutin memeriksakan tekanan darah dan mengonsumsi obat setiap hari.
“Saya telah menderita hipertensi selama tiga tahun dan harus rutin memeriksakan tekanan darah serta mengonsumsi obat setiap hari. Menjalani pengobatan berkelanjutan dengan kontrol rutin di rumah sakit menjadi tantangan tersendiri bagi saya.
"Terlebih, kondisi saya saat ini tidak lagi sebugar dulu karena mengalami pengapuran sendi, sehingga jika terlalu lama bergerak punggung saya akan terasa linu. Kehadiran PRB sangat membantu, karena saya dapat mengambil obat rutin di FKTP yang lebih dekat dengan rumah tanpa harus sering berkunjung ke rumah sakit,” ujar Daniel di Surabaya, Selasa (16/09).
Program Rujuk Balik sendiri ditujukan bagi peserta JKN dengan penyakit kronis yang stabil, seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, asma, stroke, epilepsi, skizofrenia, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), hingga systemic lupus erythematosus (SLE). Program ini bertujuan memudahkan peserta dalam mendapatkan pengobatan jangka panjang, memperluas akses layanan kesehatan, dan memperkuat hubungan antara pasien dan dokter di fasilitas kesehatan primer.
Daniel menceritakan bahwa setelah menjalani pemeriksaan di RSAD Brawijaya dan dinyatakan kondisinya stabil, ia melanjutkan kontrol rutin serta memperoleh resep di puskesmas, lalu mengambil obat di apotek PRB yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Setelah menjalani pemeriksaan di RSAD Brawijaya dan dinyatakan kondisi saya masih stabil, saya melanjutkan kontrol rutin serta memperoleh resep obat di puskesmas, kemudian mengambilnya di apotek PRB yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan."
"Prosesnya sangat mudah dan lancar, sehingga saya merasa puas dengan layanan yang diberikan. Bahkan, apabila kondisi kesehatan saya memburuk, saya dapat segera dirujuk kembali ke rumah sakit untuk dievaluasi lebih lanjut oleh dokter spesialis,” ucap Daniel.
Salah satu manfaat utama dari PRB yang dirasakan Daniel adalah kemudahan dalam kontrol kesehatan yang lebih teratur. Jadwal kontrol yang jelas di FKTP serta ketersediaan obat yang terjamin membuat Daniel merasa lebih tenang dan terbantu dalam menjaga kestabilan kesehatannya.
“Jika ketersediaan obat pada apotek PRB mengalami kekosongan, akan dicarikan di apotek mitra BPJS Kesehatan lainnya, sehingga saya tetap memperoleh obat yang diperlukan dan tidak pernah terlambat dalam mengonsumsinya. Hal ini membuat saya merasa tenang karena pengobatan dapat berjalan lancar dan kondisi kesehatan saya tetap terkontrol,” jelasnya.
Melalui manfaat yang telah dirasakannya, Daniel juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan dengan menjadi peserta aktif JKN. Menurutnya, JKN tidak hanya memberikan perlindungan dari sisi finansial, tetapi juga merupakan investasi kesehatan jangka panjang.
“Saya berharap dengan adanya PRB, pelayanan kesehatan bagi penderita penyakit kronis dapat semakin mudah diakses, berkesinambungan, dan mampu meningkatkan kualitas hidup. Program ini tidak hanya menjadi penolong, tetapi juga jembatan bagi pasien untuk mendapatkan pengobatan yang teratur, efisien, dan sesuai arahan dokter tanpa harus terbebani oleh jarak maupun biaya,” tutupnya.