Presiden Komeng - Telusur

Presiden Komeng


Oleh: Suroto*

 

Inilah kisah negeri Konoha, negaranya kaya raya, tapi hidup rakyatnya penuh derita. Apa yang tak ada di negeri Konoha ini?. Tanahnya subur gembur, lautnya membentang luas penuh dengan ikan beraneka rupa. Tapi puluhan juta rakyatnya pergi tidur dengan perut kosong. Dari sepuluh anak, tiga diantaranya busung lapar.  

Negeri ini luas luar biasa, daratanya membentang seluas negara negara di Eropa Barat. Tambang emas, nikel, perak, mangan, timah, tembaga berserakan dimana mana. Tapi tanah warisan moyangnya ini telah tergadaikan pada investor asing semua. Diekploitasi besar besaran tapi rakyat di sekitarnya disingkirkan dari peradaban. Dijadikan buruh murah dan diperbodoh bangsa lain. 

Penduduk negeri Konoha yang hidup di desa desa sebagian besarnya hanya jadi petani gurem dan buruh tani hingga tujuh puluh persenya. Sebagian besarnya lagi yang di kota kota jadi buruh kasar pabrik kerja lembur lembur mengkuti gerak mesin. Sebagianya lagi kerja mbarang dengan sistem bayaran harian di lorong dan got got kota. Sebagianya jadi pekerja rumah tangga, jadi centeng gedung gedung milik segelintir orang kaya. Jualan kuliner dan aksesoris di pinggir jalan. Jadi kuli angkut, sopir angkot, dan lain sebagainya. Ada juga yang terpaksa harus bekerja jadi PSK karena hidup begitu sulitnya. 

Tahun ini negeri Konoha sedang Pemilu raya. Memilih calon presiden dan wakil presiden serta calon anggota parlemen dan perwakilan daerah secara serentak di seluruh pelosok negara. Semua calon memasang spanduk dimana mana. Di sosial media hingga di jalanan, di mesjid, gereja, ditiang listrik, di pohon pohon, pos kampling, dimana saja. Di perempatan, pertigaan, perlimaan jalan penuh dengan foto mereka. Wajahnya alim nan rupawan, pakai jas rapi dan berpecian. Sebagian perempuan berjilbab biar kelihatan sopan. Semua diedit agar terlihat cantik dan ganteng rupawan. Mereka juga pasang slogan slogan. Mengumbar janji janji penuh harapan. 

Dari jutaan spanduk yang tersebar ternyata ada yang menggelitik dan unik. Ada calon anggota Perwakilan Daerah yang rambutnya acak acakan dan pasang tampang pecicilan. Dia adalah Komeng. Seorang komedian kawakan. 

Ya, Komeng namanya. Penampilanya di televisi selalu membuat rakyat seluruh negeri Konoha terpingkal pingkal tiada terperi. Berpuluh juta rakyat mencintai dan menyayanginya. Dialah sumber kebahagiaan orang. Selama ini kerjanya selalu memberikan penghiburan rakyat di tenagh sulit mencari pekerjaan, di tengah harga sembako begitu mahal. Di tengah tagihan rentenir datang lima orang seharian. Dialah yang selama ini jadi penghibur petani dikala pupuk langka dan harganya mahal tiada tara. Dialah penghibur hati nan lara bagi mereka yang kalah judi butut dan putus asmara. 

"Kak Komeng, apa sesungguhnya motivasi anda maju jadi Calon Anggota Perwakilan Daerah? " tanya seorang wartawan televisi.   

" Oh saya ingin menjadi wakil rakyat dong....", jawab dia tegas.

"Maksudnya untuk apa? kan anda Komedian???", tanya wartawan.

"Lho kan saya sudah bilang tadi, kok tanya lagi?...saya kan ingin jadi wakil rakyat? emang gak boleh? Boleh dong???....... heheheee ", jawab Komeng dengan wajah penuh canda ceria dan tawa terkekehnya yang khas. 

Alamak! Sungguh tak disangka sangka. Ternyata pemilih terbanyak dari seluruh calon anggota Perwakilan Daerah maupun parlemen seluruh negeri Konoha ternyata adalah dia. Sang Komeng! ya Komeng!. Senator Komeng!.

"Hidup Komeng! Hidup bang Komeng! Hidup Komeng Kita! ", teriak wartawan yang ketika Senator terpilih Komeng masuk di gedung utama parlemen untuk pelantikan.  

Komeng sambil melintas melempar senyum kecil ke para wartawan. Entah kenapa dia tidak seperti biasanya wajahnya malah berubah menjadi begitu serius...padahal hari hari biasa selalu penuh canda tawa nan ceria. 

Mungkin karena dia nervous. Tapi itu tidak mungkin. Dia adalah komedian kawakan yang sudah biasa berada di dunia panggung. Tapi entahlah, mungkin karena dia gugup karena baru pertama kali dia memang masuk di gedung parlemen ini. 

---

Hiruk pikuk Pemilu telah usai. Presiden dan Wakil Presiden terpilih sudah ada. Seperti biasa, di negeri Konoha itu punya tradisi ketika habis dipimpin orang sipil lalu diganti tentara. Habis dipimpin tentara lalu dipimpin lagi kalangan sipil. Dia lalu berpidato untuk pertama kalinya setelah dilantik di depan Dewan Majelis. 

"Dewan Majelis yang saya hormati.....saudara saudara semua yang saya hormati....kita akan tingkatkeun daripada kesejahteraan rakyat ini!. Kita akan tingkatkeun ekonomi negara ini dan kita akan gapai angka pertumbuhan ekonomi tinggi!. Kita harus raih angka pertumbuhan dua digit. Dua digit saudara saudara......", buka pidato presiden berapi api khas tegas lugas gaya militer.

Presiden berjanji dalam pidatonya akan capai pertumbuhan ekonomi dua digit. Dia katakan dengan tegas bahwa rakyat tidak boleh lapar. Rakyat akan diberi makan siang gratis. Sumber uangnya dari perluas eksplorasi tambang lebih banyak. Akan perluas kebun kebun monokultur. Akan dikembangkan suatu kawasan berjuta hektar food estate untuk tanggulangi krisis pangan rakyat. 

Seluruh anggota majelis yang hadir semua bertepuk tangan riuh. Tapi ada satu orang yang terlihat justru diam tak bergeming dan tidak ikut tepuk tangan, yaitu Senator Komeng. Dia sama sekali tidak menunjukkan raut muka yang ramah seperti biasanya. Dia seperti sedang memikirkan sesuatu yang sangat serius. Pada saat keluar gedung dan dikejar kejar wartawan dia juga terlihat berjalan lurus tak mau menyapa sedikitpun. 

"Senator Komeng.....senator Komeng....", kejar wartawan sembari memanggil ingin wawancara denganya. 

Tidak lama kemudian, selang sehari Presiden terpilih umumkan susunan kabinet di Istana Negara. Presiden terpilih itu langsung membentuk kabinet baru. Isinya kebanyakan adalah dari ketua ketua partai koalisi yang sudah mendukung pemenanganya di Pilihan Presiden. Semacam koalisi bagi rejeki begitulah seloroh presiden.

" .......ya kan kita ini bukan lagi menganut sistem presidensial murni seperti pada waktu Undang Undang Dasar lama. Kita sekarang ini kan sudah semi parlementer. Anda tak mungkin kan memimpin pemerintahan tapi macet di parlemen. Ini kita harus realistislah...", jawab Presiden pada wartawan setelah mengumumkan susunan anggota kabinet barunya. Kabinet Maju Terus Teruskan namanya. Maklum, presiden terpilih memang mendapat dukungan dari presiden sebelumnya. Program programnya juga ingin meneruskan apa yang sudah dilakukan sebelumnya. 

Hari terus berjalan. Pemerintahan berjalan hingga seratus hari terlewati. Pembangunan infrastruktur besar besaran yang sudah dilaksanakan oleh Presiden sebelumnya terus dilanjutkan. Tapi fokusnya lebih lagi ke membangun infrastruktur bagi perluasan usaha usaha tambang dan perkebunan monokultur. Sasaran pembangunan sesungguhnya dari pemerintah sebelumnya.  

"Sekali lagi saya tegaskeun yahh.....kita ini ingin jadi negara maju, ingin jadi negara besar yang disegani oleh negara dan bangsa lain...maka kita harus mampu meningkatkeun ekonomi kita. Fokus kita adalah mendorong investasi dan mempertinggi daya beli rakyat.....kita akan bangun terus infrastruktur.....infrastruktur first!", kata Presiden.

"Maaf pak, tapi kemarin Senator Komeng mengatakan tidak setuju dengan kebijakan pemerintah yang bangun insfrastruktur besar besaran karena utang kita katanya sudah menumpuk dan defisit neraca pembayaran kita sudah di atas ambang batas toleransi, diatas kewajaran....???.", tanya wartawan kepada Presiden. 

"....ya silakeun saja tidak setuju, tapi kita Pemerintah kan harus bekerja keras untuk rakyat...kita ingin rakyat makan dan mengisi perut rakyat yang keroncongan.....anda tidak mau kan kelaparan???....silahkan saja berpendapat ...kan tugas anggota parlemen dan dewan perwakilan itu memang bicara...parle, parlemen itu kan artinya bicara...ngemeng ngemeng ....tapi biarkan juga kami bekerja...saya akan bekerja keras siang dan malam demi rakyat! demi untuk mengisi perut rakyat yang lapar....silahkan melucuuu...sorry ye saya tidak mau dengar lelucon lu....", jawab Presiden. 

----

Pemerintahan berjalan setahun, dua tahun, tiga tahun.....dan tiba tiba terjadilah krisis ekonomi karena Perang di Timur Tengah meluas, demikian juga perang di Ukraina dan Rusia. China juga tiba tiba mengambil sikap untuk turut dalam keputusan perang melawan Amerika yang memberikan dukungan sangat kuat ke Ukraina.  

Ekonomi bergejolak hebat. Utang pemerintah yang sudah membengkak untuk menggenjot pembangunan infrastruktur besar besaran meledak dan mata uang Ripis, mata uang negeri Konoha jatuh terhadap dolar Amerika secara drastis. Pemerintah mengalami gagal bayar utang ke negara China dan Jepang sebagai pemberi pinjaman paling banyak selama ini. Presiden memerintahkan kepada Menteri Keuangan, Sawitri untuk segera melakukan langkah langkah antisipasi timbulnya krisis ekonomi. 

"...teman teman, tolong kita semua jangan panik ya, saya mohon media jangan menambah kondisi panik, kami sudah koordinasi dengan Gubernur bank Konoha untuk mengantisipasi gejolak ekonomi yang terjadi. Kami degnarkan semua arahan presiden dan kita akan baik baik saja. Ini tolong jangan dibesar besarkan ", kata Menteri Keuangan Sawitri di dalam jumpa pers. 

---

Ekonomi negeri Konoha sesungguhnya sedang gawat. Upaya untuk menegosiasi utang gagal. Jawaban dari Perdana Menteri Jepang " Ya, saya kira Konoha dan rakyatnya harus bekerja keras untuk menyelesaikan apa yang sudah jadi komitmennya ya...kami ingin Konoha tidak merusak apa yang sudah menjadi reputasinya sebagai pembayar utang yang baik seperti selama ini....". Sementara itu kata Presiden China di media dia mengatakan "...tidak ada makan siang yang gratis, kami sangat prihatin apa yang sedang menimpa rakyat Konoha...tapi apa yang dapat kami perbuat, kami butuh komitmen utang itu tetap diselesaikan....", katanya. 

Presiden dengan terutama bersama Menteri Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Politik Hukum dan Keamanan dan sesekali dengan Gubernur Bank Sentral Konoha terlihat sibuk melakukan rapat rapat di Istana. Mereka terlihat sangat serius karena untuk memenuhi kewajiban utang yang sudah jatuh tempo terpaksa mengambil kebijakan yang sangat tidak mengenakkan. Semua cadangan devisa di bank sentral Konoha telah habis untuk mengintervensi pasar uang yang bergejolak dan membuat nilai mata uang Ripis jatuh terpuruk. 

Pembangunan infrastruktur semua dihentikan. Kemudian gaji pegawai juga harus dipotong 50 persen. Semua fokus pengeluaran digunakan untuk membiayai import pangan. Semua dilakukan untuk memenuhi komitmen pembayaran utang. Kalau tidak dibayar maka mereka tentu akan melakukan tindakan politik ekonomi lebih lanjut. Kondisinya akan semakin runyam.  

Negeri Konoha ini memang telah mewarisi utang dari Presiden sebelumnya hingga separuh dari anggaran belanja negaranya itu harus digunakan untuk membayar angsuran pokok utang dan bunganya. Warisan utang pemerintah sebelumnya itu bukan gali lubang tutup lubang lagi, tapi gali lubang bikin jurang. Artinya untuk membayar angsuran dan bunga utangnya setiap tahun itu harus dibayar dengan menambah utang baru. Bertumpuk tumpuk utang dan setiap tahun terus meningkat jumlahnya. Sehingga ketika terjadi gejolak ekonomi langsung meledak. .  

Ekonomi menjadi melambat, jangankan target pertumbuhan ekonomi dua digit, justru pertumbuhan ekonomi minus. Kegiatan eksport terganggu....Konoha menghadapi krisis berat. Nilai cadangan devisanya hanya cukup digunakan untuk membayar import makanan untuk rakyat. Rakyat menjadi banyak yang kehilangan pekerjaan karena ekonomi tidak bergerak. Dana pemerintah untuk stimulasi pembangunan habis untuk bayar utang akhirnya membuat ekonomi semakin suram dan rakyat kelaparan semakin banyak....bahkan situasinya sudah seperti perang, dibuka dapur dapur umum untuk memberi makan rakyat yang benar benar tak lagi punya uang untuk membeli makanan mereka. Rakyat berebut antri makan dimana mana dan bahkan ada yagn sampai meninggal dunia. 

----

Selama ini memang ada yang salah dengan strategi kebijakan pemerintah. Selain utang dikembangkan secara ugal ugalan, sektor pangan, yang menjadi jantung dari kekuatan ekonomi, kedaulatan bangsa tidak dikembangkan serius. Sehingga akibatnya semua menjadi tergantung pada import pangan dari negara lain. Ekonominya ditopang dari menjual komoditi tambang yang harganya semua ditentukan oleh negara lain karena investasinya juga dari mereka semua. Sistem food estate yang tidak melibatkan rumah tangga petani tapi ditanam oleh tentara yang tidak memiliki keahlian dalam bercocok tanam dan tentu biayanya justru mahal dan menyedot begitu banyak uang negara. 

"Saya kan sudah katakan dari sejak tahun pertama, tolong perhatikan petani, tolong perhatikan nelayan, tolong perhatikan perajin, tolong bangun sistem pertanian rakyat, tolong perhatikan nasib buruh tani dan nelayan kecil, petambak kecil, peternak kecil, pedagang kecil. Mereka itu adalah statistik rakyat paling banyak..... tapi semua yang diurus adalah tambang tambang...dan tambang...seharusnya kan tambang itu bukan untuk dieksploitasi secara ugal ugalan seperti itu, itu unrenewal, gak bisa diperbaharui......saya juga sudah bilang tolong jangan terus ugal ugalan bangun infrastruktur ....infrastruktur.....infrastruktur tapi hanya jadi faktor endorcement, pendukung bagi kepentingan investasi asing.....toh kita lihat apa yang terjadi, investasi itu tidak memberi keuntungan bagi rakyat....selain kerusakan lingkungan, cadangan sumberdaya alam kita habis terkuras, singkirkan rakyat yang ada di sekitar tambang dan perkebunan monokultur yang tidak memberikan nilai tambah ekonomi bagi rakyat kok.....ini jebakkan negara lain. Tapi ya apa boleh buat, semua itu tidak didengar...omongan saya dipikirnya hanya lelucon...saya bilang jangan mempermainkan rakyat, gak lucu sama sekali...', kata Senator Komeng di depan televisi nasional dan di dengar luas oleh rakyat. 

----

Senator Komeng begitu sangat terkenal, dia dipuja puja oleh seluruh rakyat Konoha...dia bukan saja pandai menghibur hati rakyat yang sedang dirundung lara, tapi juga memberikan asupan pikiran yang jernih untuk mencerdaskan rakyat. Dia juga bukan hanya sibuk di kantor parlemen dan turut atur atur proyek seperti anggota parlemen dan dewan perwakilan yang lainnya, tapi dia hari hari hidupnya justru sibuk berada bersama rakyat yang tergusur, yang disingkirkan dari tanah mereka, bersama buruh, bersama petani. Setiap ada aksi perlawanan rakyat terhadap penguasa, justru dia yang berada di garda paling depan. Dia melucu di panggung hiburan rakyat, tapi dia menjadi pembela sungguh sungguh nasib rakyat, terutama rakyat kecil.  

----

Lima tahun berlalu, dan masuk musim Pemilu lagi. Kondisi ekonomi masih lesu dan kasak kusuk politik sudah dimulai lagi. Dimana mana Komeng dielu elukan namanya. Setiap saat nama Komeng dibahas karena kelucuanya di panggung, tapi juga diapresiasi karena kegiatan pembelaanya terhadap rakyat kecil yang lemah. 

Presiden incumbent ingin maju lagi. Tapi rakyat kebanyakan kecewa dan sudah mulai jenuh dan lesu melihat kinerjanya selama ini. Ketua partai mulai ramai ketemu sana sini mencari alternatif calon Presiden baru. Senator Komeng berdasarkan survei survei nasional selalu diunggulkan. Tapi mereka para elit politik selalu menjadikanya sebagai bahan candaan. 

" Ini kita semua yang politisi serius serius bakalan pensiun semua nih kalau tukang lawak justru yang kita unggulkan. Tolong survei survei itu diarahkan lah...mosok survei harus serius...." kata Ketua partai dan juga salah satu konglomerat dan pemilik industri media yang sangat luas dalam satu diskusi terbatas. 

Tapi apapun yang dilakukan oleh para elit politik, ternyata tak dapat membendung arus aspirasi masyarakat dari bawah. Banyak oragnisasi masyarakat yang terutama berbasis pada rakyat kecil membuat konggres dan membuat rekomendasi agar saudara Komeng maju menjadi kandidat Presiden. Spanduk spanduk masif betul dimana mana. Dipasang secara sukarela oleh rakyat agar Senator Komeng maju jadi calon Presiden. Sosial media ramai sekali membahasnya. Intinya semua mendukung agar Komeng jadi Calon Presiden. 

Bahkan demo besar besaran terjadi, meminta parlemen mengganti sistem pemilihan Presiden itu dengan sistem zero treshold atau tanpa batasan suara partai dengan jumlah tertentu. Masyarakat menuntut perlunya sistem Calon independen. Demo masyarakat besar besaran usulkan agar dilakukan revisi terhadap peraturan Pemilihan Presiden. Ibukota Konoha kolaps. Rakyat turun ke jalan jutaan orang dan anggota Parlemen dan Presiden terpaksa menyetujui usulan demonstran. 

---

Senator Komeng benar benar maju sebagai calon independen. Pemilu serentak dilakukan dan hasilnya Senator Komeng ternyata menang mutlak satu putaran hingga 73 persen. Entah kenapa, ternyata anggota anggota partaipun ternyata banyak yang tidak taat pada perintah partainya untuk memenangkan calon presiden mereka sendiri. 

Senator Komeng dilantik jadi Presiden baru. Dia kemudian berpidato untuk petama kalinya di depan Majelis Rakyat Konoha. 

"Majelis yang terhormat, rakyat seluruh Konoha yang saya cintai. Saya tidak ingin melucu disini ya, tapi perjuangan itu menurut saya bukan hanya pelaksanaan kata kata, melainkan sebagai perwujudan dari apa yang kita rasakan dari sanubari terdalam kita sebagai manusia. Kalau kita itu jenis manusia dan punya etika dan perasaan, pasti kita akan dengan mudah untuk dapat mewujudkan keinginan rakyat. Sekian dan terimakasih". Demikian pidato yang sangat singkat dari Presiden Komeng. [***] 

 

*) Penulis Buku "Koperasi Lawan Tanding Kapitalisme"


Tinggalkan Komentar