Charles Honoris Ingatkan Situasi di Indonesia Saat Ini Pra Kondisi Kejadian India - Telusur

Charles Honoris Ingatkan Situasi di Indonesia Saat Ini Pra Kondisi Kejadian India

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris (baju putih) saat berbicara dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertajuk 'Antisipasi Klaster Baru Covid-19 Jelang Lebaran' di Media Center Parlemen, Senayan, Selasa (4/5/21). (Foto: telusur.co.id/Bambang Tri).

telusur.co.id - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengingatkan bahwa situasi di Indonesia hari ini bisa dikatakan sebagai pra kondisi kejadian di India. Hal itu dikatakan Charles karena masyarakat sudah mulai melonggarkan disiplin protokol kesehatan (Prokes). 

Dia memberi contoh video yang viral beberapa hari lalu di Pasar Tanah Abang, dimana orang berdesakan mengunjungi pasar tersebut, bahkan banyak yang tidak menggunakan masker.

Charles mengungkapkan, India beberapa bulan yang lalu sebagai negara yang bisa menjadi contoh, dan bahkan sempat dijuluki ‘The Golden Boy’ karena berhasil menurunkan angka penularan Covid, dan dianggap berhasil dengan menerapkan testing massal, tracing maupun treatment massal yang baik.

Namun karena adanya berbagai pelonggaran yang diizinkan oleh pemerintahnya, justru kondisi India saat ini menjadi sangat parah sekali, dimana sistem kesehatan lumpuh, rumah sakit kewalahan, bahkan crematorium-crematorium pun penuh, harus antri untuk bisa mengkremasi mayat.

“Nah ini kan terjadi karena masyarakatnya sudah pada titik yang cukup pede (percaya diri) pada saat itu, melihat angka pengeluaran turun sudah mulai tidak pakai masker, sudah mulai ke stadion nonton sepak bola dan seterusnya,” kata Charles dalam diskusi Empat Pilar MPR bertajuk 'Antisipasi Klaster Baru Covid-19 Jelang Lebaran' di Media Center Parlemen, Senayan, Selasa (4/5/21).

Karenanya, kata Charles, langkah pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk melarang mudik sudah sangat tepat. Mengapa? Karena tentunya pergerakan manusia dari berbagai wilayah di Indonesia, itu nantinya akan menambah atau menjadi katalis adanya peningkatan angka penularan Covid-19 di Indonesia.

“Bahkan kalau kita pelajari, saya kebetulan sudah mendapatkan laporan dari beberapa rumah sakit di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera, ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid ini sudah naik cukup signifikan. Ada rumah sakit yang dalam seminggu naik sampai 10 persen, ada yang lebih, dan ada yang di bawah itu,” ungkap Politikus PDI Perjuangan itu.

Jadi, menurutnya, rata-rata rasio ketersediaan tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit di Sumatera khususnya, sudah naik akibat dari adanya puluhan ribu orang yang pulang dari Jakarta ke wilayah-wilayah lain. Oleh sebab itu, sebaiknya kebijakan larangan mudik dari pemerintah untuk menahan laju penyebaran Covid-19 harus didukung.

“Meski kita sudah mulai vaksinasi, bukan berarti sudah aman dong dan sudah boleh kita berpergian. Vaksinasi itu tidak menutup kemungkinan terjadinya penularan, dan ini sudah disebutkan Centers for Disease Control (CDC) di Amerika, kalau vaksin tidak menutup kemungkinan tetap tertular,” terang dia.

Artinya, tambah Charles, tentunya pemerintah harus menggalakkan disiplin prokes karena memang itu senjata yang paling ampuh untuk menahan laju penularan Covid. Seperti masker yang dipakai jauh lebih efektif dan lebih ampuh untuk menahan penularan Covid, dibandingkan dengan vaksin.

“Ini yang menyampaikan bukan saya, tetapi banyak pakar epidemiolog termasuk disebutkan juga oleh kepala CDC di Amerika bahwa masker kita ini lebih ampuh dalam menahan penularan dibandingkan vaksinasi,” ujarnya. [Tp] 


Tinggalkan Komentar