telusur.co.id - Aksi refresif aparat kepolisian kepada warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, menjadi sorotan publik. Bahkan, ada yang mempertanyakan urgensi menambang quarry (batu andesit) di Desa Wadas untuk pembangunan Bendungan Bener, sehingga memerlukan penjagaan aparat saat pengukuran tanah.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon, mempertanyakan 3 hal terkait rencana penambangan batu andesit, yang patut dijawab oleh pemerintah.
"Pertama, apakah batu andesit untuk kebutuhan membangun Bendungan Bener ini, hanya ada di Desa Wadas saja?" tanya Jansen lewat akun twitternya, Rabu (9/2/22).
Jansen melanjutkan pertanyaan keduanya, apakah batu andesit di Desa Wadas dipilih lantaran jarak desa itu paling dekat ke lokasi bendungan. Sehingga dari segi biaya menjadi lebih murah dan gampang.
“Atau ada alasan lainnya?" sambung Jansen.
Terakhir, Jansen bertanya-tanya apakah dalam radius tertentu, yang masih bisa dijangkau dari lokasi pembangunan bendungan ada kandungan andesit yang bisa digali tanpa merusak alam.
“Apakah tidak ada tempat lain yang ‘tidak se-asri dan sesubur Desa Wadas’, yang juga punya kandungan andesit yang bisa ditambang/digali? Jika ada berapa kilo jaraknya?" tukas Jansen. [Fhr]