telusur.co.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk keras serangan militer Amerika terhadap pusat penahanan migran di Yaman yang telah menewaskan puluhan orang dan melukai banyak lagi yang lainnya.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Esmaeil Baqaei mengecam serangan gencar AS terhadap sasaran sipil, infrastruktur vital, dan rumah-rumah warga di berbagai wilayah Yaman, yang telah menewaskan ratusan orang tak berdosa, sebagai kejahatan perang.

Juru bicara Iran mengkritik keras kebisuan dan ketidakpedulian PBB serta organisasi-organisasi hak asasi manusia atas pelanggaran hukum yang mencolok ini dan pelanggaran berulang terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Yaman, situs web Kementerian Luar Negeri melaporkan.

Mengacu pada genosida yang sedang berlangsung oleh rezim Zionis di Palestina yang diduduki dan agresinya terhadap Lebanon, Baqaei mengatakan agresi militer AS terhadap Yaman adalah bagian dari rencana jahat rezim Israel untuk menghancurkan dan melemahkan negara-negara Muslim dan mengacaukan seluruh kawasan Asia Barat.

Ia juga menggarisbawahi tanggung jawab historis semua negara Muslim untuk mengambil tindakan efektif guna menghentikan pembunuhan warga Muslim Yaman dan mencegah berlanjutnya genosida di Gaza dan Tepi Barat.

Serangan AS terhadap pusat penahanan migran di Saada dan ibu kota Yaman, Sana'a, telah menewaskan puluhan orang.

Setidaknya 68 orang tewas dalam serangan semalam terhadap migran Afrika yang ditahan dan delapan orang tewas di sekitar ibu kota.

Serangan bom terbaru AS meningkatkan jumlah korban tewas akibat serangan AS di Yaman sejak 15 Maret menjadi lebih dari 250 orang.[iis]