telusur.co.id - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, mengeluarkan peringatan tegas kepada Israel dan Amerika Serikat, menyusul gencatan senjata yang mengakhiri perang berdarah selama 12 hari. Dalam sebuah percakapan diplomatik penting, ia juga berbicara dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, mengenai perkembangan regional yang sensitif.
Dalam pembicaraan yang berlangsung pada hari Minggu, kedua pejabat tinggi pertahanan membahas agresi militer Israel dan AS terhadap wilayah Iran, yang dimulai pada 13 Juni lalu. Iran menuding kedua negara telah melanggar norma-norma internasional dan melakukan serangan tanpa provokasi saat perundingan nuklir tidak langsung antara Teheran dan Washington sedang berlangsung.
Mayor Jenderal Mousavi menegaskan bahwa Iran telah menunjukkan pengendalian diri, namun tetap bersiap memberikan respons militer yang keras jika terjadi pelanggaran gencatan senjata. “Karena kami sangat meragukan bahwa musuh akan menepati komitmennya, termasuk gencatan senjata, kami siap memberikan respons keras jika terjadi lagi tindakan agresi,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Iran bukan pihak yang memulai konflik, namun akan melawan setiap bentuk agresi dengan kekuatan penuh.
Selama konflik, Iran melakukan serangan balasan besar-besaran, termasuk 22 gelombang rudal terhadap target militer di wilayah pendudukan Israel dalam Operasi True Promise III, yang menurut laporan militer Iran menyebabkan kerusakan luas di berbagai kota.
Tak hanya itu, sebagai respons atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan, Teheran meluncurkan rudal ke pangkalan udara al-Udeid di Qatar, markas militer AS terbesar di kawasan Asia Barat.
Gencatan senjata yang dimulai pada 24 Juni berhasil menghentikan pertempuran besar. Dalam panggilan telepon yang sama, Menteri Pertahanan Saudi menyampaikan belasungkawa atas gugurnya komandan militer Iran dan mengutuk serangan terhadap Republik Islam tersebut.
Pangeran Khalid bin Salman juga menegaskan bahwa Kerajaan Saudi telah berupaya untuk meredakan ketegangan, dan mendorong konsultasi strategis berkelanjutan antara Riyadh dan Teheran demi menjaga stabilitas kawasan. “Hubungan erat dan dialog terbuka antara Iran dan Saudi adalah kunci bagi keamanan dan ketenangan regional,” ujar keduanya dalam pernyataan bersama.[]
SumberTNA