telusur.co.id -Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengutuk serangan militer Israel di Damaskus pada hari Rabu, menyerukan upaya bersama di tingkat regional dan internasional untuk menghentikan agresi rezim Zionis.
"Sayangnya, semua ini terlalu mudah ditebak. Ibu kota mana yang akan diserang selanjutnya?" ujar Araqchi dalam sebuah unggahan di akun X miliknya pada Rabu malam, beberapa jam setelah rezim Israel melancarkan serangkaian serangan gencar ke Damaskus.
"Rezim Israel yang fanatik tidak mengenal batas dan hanya menguasai satu bahasa. Dunia, termasuk kawasan ini, harus bersatu untuk mengakhiri agresinya yang tak terkendali," tegas Araqchi.
“Iran mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Suriah, dan akan selalu mendukung rakyat Suriah,” tambahnya.
Israel melancarkan serangkaian serangan udara di pusat kota Damaskus pada hari Rabu, menghantam kompleks yang menampung Kementerian Pertahanan dan area dekat istana presiden.
Rezim Israel juga menyerang target-target di Suriah selatan, tempat pertempuran antara kelompok Druze, suku Badui, dan pasukan keamanan Suriah telah berlangsung selama lebih dari empat hari. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, lebih dari 250 orang tewas di Provinsi Suwayda selama bentrokan tersebut.
Rezim Zionis, yang telah menduduki Dataran Tinggi Golan Suriah, menyatakan bahwa operasinya bertujuan untuk melindungi minoritas Druze – yang dianggapnya sebagai sekutu potensial – dan untuk menyerang pasukan pro-pemerintah yang dituduh menyerang mereka. Suriah membantah pernyataan tersebut dan menyebut serangan itu sebagai "serangan terang-terangan".
Sumber: TNA