telusur.co.id - Sebanyak 65,4 juta pelaku UMKM diseluruh Indonesia sangat membutuhkan suntikan modal dan fasilitas untuk mendorong usaha mereka makin berkembang dan maju.
Untuk maksud itu, Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) melakukan sinergi dan kolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Dengan kerja sama yang di tanda tangani antara KERIS dan BSI, diharapkan pelaku ekonomi rakyat UMKM dapat mengakses seluruh fasilitas perbankan BSI bukan hanya KUR dan skema permodalan lainnya.
"Bisa jadi agen BSI SMART, menabung haji, manabung bisnis, cicil emas, juga nabung masa depan anak-anak dan lainnya. Dan mulai hari ini, KERIS jadi mitra strategis dan penting bagi BSI," kata Joko Efendi, Head Area Manager Kelapa Gading Jakarta mewakili Direktur Wholesales Transaction Banking BSI pada penandatanganan kerja sama antara KERIS dan BSI di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Ketua Umum KERIS dr Ali Mahsun ATMO M Biomed, menjelaskan bahwa anggota Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) saat ini ada 107 organisasi. Artinya jika "dikeroyok" bersama, maka Rp 157 triliun pembiayaan di Bank BSI bisa menambah nasabah dari 15 juta jadi 20 juta.
Demikian banyaknya tabungan dari ekonomi rakyat maka dana privat/tabungan di BSI bisa melonjak tajam dari saat ini Rp 201 triliun.
KERIS juga berharap seluruh fasilitas Bank BSI, baik KUR maupun di luar KUR, dapat di akses untuk ekonomi rakyat. Termasuk penggunaan KUR untuk pengadaan Kios Usaha Rakyat sebagaimana di Jawa Tengah.
"Lebih dari itu, kami berharap sore ini Rabu 15 Februari 2023 jadi tonggak sejarah bahwa Bank BSI adalah untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia karena pada dasarnya republik ini adalah Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa," tegas dr Ali Mahsun.
Namun demikian, dr Ali mengingatkan agar Bank BSI serius bukan hanya di atas kertas saja. Kerja sama ini harus diwujudkan dilapangan guna percepatan realisasi 9 program unggulan KERIS untuk ekonomi rakyat.
Diantaranya, pengadaan permodalan, rantai pasok pangan dan atau bahan baku usaha, motor listrik dan take over leasing kendaraan roda dua, Kios/Tempat Usaha, perumahan ekonomi rakyat, serta revitalisasi dan atau ekspansi pengembangan usaha kuliner, warung kelontong dan pasar tradisional, juga percepatan digitalisasi ekonomi rakyat.
"Kami juga sangat berharap di lapak-lapak ekonomi rakyat bisa jadi agen BSI SMART,"kata dokter ahli kekebalan tubuh lulusan FK Universitas Brawijaya Malang dan FK UI ini.[Fhr]