telusur.co.id -Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengukuhkan tiga guru besar baru. Sidang pengukuhan yang digelar pada Rabu (29/10/2025) di Aula Garuda Mukti, Kampus MERR-C, menjadi momen penting bagi para akademisi dalam menapaki puncak karier keilmuannya. Pengukuhan ini sekaligus menambah deretan profesor yang akan memperkuat kontribusi UNAIR dalam bidang pendidikan, riset, dan inovasi di tingkat nasional maupun global.
Ketiga guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Bintoro Wardiyanto, M.Si. (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen dan Kebijakan Pengembangan Kapasitas) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik; Prof. Dr. Nirawati Pribadi, drg., M.Kes., Sp.KG(K). (Guru Besar Bidang Ilmu Mikrobiologi Endodontik) dari Fakultas Kedokteran Gigi; serta Prof. Dr. Dessy Harisanty, S.Sos., M.A. (Guru Besar Bidang Ilmu Perilaku Informasi) dari Fakultas Vokasi.
Dalam sambutannya, Rektor UNAIR, Prof. Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin., menyampaikan bahwa pengukuhan guru besar bukan hanya pencapaian akademik, tetapi juga tanggung jawab moral untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat.
“Jabatan Guru Besar bukan sekadar capaian personal, tetapi simbol pengakuan atas kompetensi akademik dan tanggung jawab moral untuk terus berkarya, membimbing, dan menginspirasi,” tutur Prof Madyan.
Lebih lanjut, Prof Madyan menegaskan bahwa pengukuhan ini merupakan wujud nyata komitmen UNAIR dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang berkontribusi bagi bangsa. Ia berharap capaian tersebut menjadi sumber motivasi bagi akademisi UNAIR lainnya untuk menapaki jenjang tertinggi dalam karier akademik.
“Dengan bertambahnya jumlah guru besar, UNAIR akan semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu universitas terbaik dunia. Sejalan capaian kita yang kini menempati peringkat 287 dunia versi QS World University Rankings,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Rektor juga menyoroti pesan penting dari orasi ilmiah ketiga guru besar yang menegaskan pentingnya integrasi antara ilmu pengetahuan, etika, dan keberlanjutan. Ia menyebut bahwa kemajuan ilmu tidak hanya diukur dari kecanggihan teknologi, tetapi juga dari manfaatnya bagi masyarakat dan kemanusiaan.
“Semoga para guru besar yang dikukuhkan hari ini tidak berhenti pada pencapaian jabatan akademik tertinggi semata, tetapi terus mengembangkan keilmuan, aktif dalam riset, serta memperluas kolaborasi lintas disiplin,” ujarnya.
Prof Madyan kemudian berpesan agar semangat Excellence with Morality terus menjadi napas bagi seluruh insan akademik UNAIR.
“Teruslah bersemangat memberikan kontribusi terbaik melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Semoga ilmu, karya, dan pengabdian Saudara senantiasa membawa kemanfaatan bagi umat, bangsa, dan dunia,” pungkasnya.



