telusur.co.id - Presiden Iran memuji angkatan bersenjata Iran karena memberikan pelajaran berharga terhadap serangan teroris rezim Zionis di negara itu.
Berbicara pada KTT ECO ke-17 di Republik Azerbaijan, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa selama dua belas hari agresi brutal, entitas Zionis, dibantu oleh mesin militer Amerika, melancarkan serangan kriminal yang menargetkan personel militer Iran di luar lokasi misi mereka, akademisi universitas, warga sipil biasa, dan fasilitas nuklir damai di bawah pengawasan internasional.
Ia mengatakan kampanye itu menyebabkan banyak korban manusia dan kerugian materi.
Pezeshkian menekankan bahwa operasi rezim Israel yang tidak sah tersebut secara mencolok melanggar prinsip-prinsip inti hukum internasional, termasuk Pasal 2(4) Piagam PBB, dan dilakukan dengan keterlibatan militer agresor Amerika.
Ia menekankan bahwa angkatan bersenjata Iran, yang melaksanakan hak hakiki untuk membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam, menjaga kedaulatan negara dan keutuhan wilayah sekaligus mencegah eskalasi perang regional.
Dalam ungkapan terima kasihnya kepada negara-negara kawasan dan negara anggota ECO atas posisi berprinsip mereka, ia mencatat bahwa banyak badan internasional, termasuk pertemuan menteri luar negeri OKI baru-baru ini, mengeluarkan kecaman tegas atas serangan Israel terhadap Iran.
Pezeshkian mendesak KTT ECO ke-17 untuk menggaungkan kecaman kolektif ini dan mengungkap bahaya regional dan global yang berasal dari perang Zionis.
Beralih ke masalah ekonomi, ia menyesalkan visi ECO 2025 yang tidak mencapai target karena berbagai kendala, termasuk pandemi.
Ia menggarisbawahi pentingnya menghidupkan kembali semangat solidaritas regional yang berakar pada pendirian ECO tahun 1964 oleh Iran, Pakistan, dan Turki.
Ia menyerukan negosiasi cepat untuk membentuk zona perdagangan bebas pada tahun 2035, dengan alasan bahwa perjanjian ECOTA yang sudah usang tidak dapat memenuhi kebutuhan mendesak kawasan tersebut.
Mengenai kerja sama transit, Pezeshkian mengatakan anggota ECO yang terkurung daratan harus memperoleh akses yang andal dan terjangkau ke laut lepas melalui koridor Iran dan regional.
Ia juga mengusulkan pembentukan pusat kecerdasan buatan ECO untuk memastikan kedaulatan teknologi melawan monopoli teknologi transnasional.
Menyoroti potensi pariwisata yang belum dimanfaatkan, ia mendesak peluncuran penerbangan langsung di antara anggota ECO dan sistem visa digital untuk mempererat ikatan regional.
Pezeshkian lebih lanjut menekankan pentingnya membangun ketahanan kolektif terhadap pandemi, ketidakamanan energi, bencana alam, dan ancaman serupa lainnya.
Ia mengakhiri dengan menegaskan kembali kesiapan Iran untuk menjadi tuan rumah KTT ECO ke-18, menggarisbawahi komitmen Republik Islam untuk memperkuat persatuan regional.[]
Sumber: TNA