Bukan Keracunan, Tewasnya Sekeluarga di Bekasi Diracun Pestisida dan Racun Tikus - Telusur

Bukan Keracunan, Tewasnya Sekeluarga di Bekasi Diracun Pestisida dan Racun Tikus

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (foto: Telusur.co.id)

telusur.co.id - Kasus kematian tiga orang sekeluarga di Bantargebang, Bekasi akhirnya terkuak. Awalnya lima korban yang ditemukan tergeletak di rumahnya itu diduga keracunan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkap fakta lain dari kasus tersebut. Dia memastikan para korban tewas akibat diracun.

Nahasnya, korban diracun oleh suami siri korban Ai Maimunah (43), Wowon (60). Fadil menyebut, pelaku sudah berencana membunuh istri serta anaknya tersebut.

"Fakta awal ditemukan bahwa narasi yang dikembangkan bahwa ketiga korban mati keracunan itu tidak benar. Tapi itu adalah pembunuhan," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/23).

Sementara itu, kesimpulan jika korban tewas diracun diketahui usai polisi menyita sejumlah sampel makanan dari lokasi kejadian. Setelah hasil  pengujian Laboratorium Forensik (labfor) keluar, ditemukan fakta bahwa sekeluarga tersebut diracun.

"Para korban tersebut diracun menggunakan racun pestisida, dan racun tikus," kata Hengki.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, tiga dari lima korban akhirnya meninggal dunia. Sementara dua lainnya masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit.

"Namun saat ini dua korban keracunan di Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi kini masih dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Bantargebang. Kondisi keduanya sudah menunjukkan perubahan yang lebih baik dibandingkan saat pertama kali di bawa," ujar Trunoyudo dalam keterangan, Sabtu (14/1/23).

Saat olah tempat kejadian perkara, kata Trunoyudo, petugas membawa beberapa barang milik korban. Beberapa barang itu antara lain satu bungkus kopi hitam, beras yang sudah diletakkan dalam wadah kecil, bekas muntahan, dan feses atau kotoran korban.

“Pihak kepolisian pun hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa itu dengan membawa 12 sampel makanan yang ada di dalam rumah itu untuk diperiksa lebih lanjut," ucapnya. (Tp)


Tinggalkan Komentar