telusur.co.id - Universitas Borobudur (UNBOR), salah satu kampus unggulan di wilayah LLDikti III, semakin menunjukkan eksistensinya di kancah internasional setelah menerima belasan mahasiswa asing dari berbagai negara. Pada tahun 2024, kampus ini resmi meraih Akreditasi Unggul dari BAN-PT, sebuah pencapaian prestisius yang menjadi landasan kuat dalam mewujudkan visi sebagai World Rank University (WRU).
Rektor Universitas Borobudur, Prof. Ir. Bambang Bernanthos, MSc., didampingi oleh Wakil Rektor I, Prof. Dr. Darwati, serta Senior Advisor Prof. Dr. Ir. Didik Sulistyanto dan Dr. Syaiful selaku Sekretaris Rektor, secara resmi menyambut 16 mahasiswa asal Timor Leste yang akan menempuh pendidikan di jenjang Sarjana (S1) dan Magister (S2). Para mahasiswa ini tersebar di berbagai program studi, seperti Ilmu Ekonomi, Ilmu Hukum, Ilmu Kesehatan, serta program pascasarjana Ilmu Hukum dan Ilmu Ekonomi.
Prof. Bambang menyampaikan bahwa Universitas Borobudur terus membuka diri bagi mahasiswa asing, tak hanya dari kawasan ASEAN, tetapi juga dari negara-negara seperti Mongolia, Uzbekistan, Tiongkok, Korea, Jepang, hingga Afrika Selatan. Kolaborasi internasional dijalin melalui kerja sama strategis bersama ICCCM Malaysia dan ITEA China, yang memperkuat posisi Universitas Borobudur sebagai kampus bertaraf global.
Salah satu momen membanggakan adalah bergabungnya Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Kebudayaan Timor Leste, Mr. H.E. Jose Honorio da Costa Pereira Jeronimo, sebagai mahasiswa program Doktoral (S3) Ilmu Ekonomidi Universitas Borobudur mulai tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. Faisal Santiago, SH., MH., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Borobudur.
Prof. Faisal juga menambahkan bahwa program pascasarjana Unbor diminati oleh berbagai kalangan strategis, mulai dari anggota DPR-RI, pejabat pemerintah, direktur rumah sakit, hingga tokoh-tokoh nasional dan internasional.
Dalam sambutannya, Mr. Jose Honorio menyatakan bahwa saat ini terdapat lebih dari 10.000 mahasiswa Timor Lesteyang menempuh pendidikan di Indonesia. Di antaranya, banyak yang memilih Universitas Borobudur sebagai tujuan studi untuk jenjang S1, S2, dan S3, berkat dukungan beasiswa dari kampus.
Sebagai bagian dari strategi menuju WRU di tahun 2025–2026, Universitas Borobudur telah menerapkan pendekatan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), serta mengembangkan berbagai program joint curriculum, joint research, dan joint community services bersama institusi luar negeri. Langkah-langkah ini merupakan kriteria penting dalam pemeringkatan universitas global.
Dengan pencapaian dan strategi yang terus berkembang, Universitas Borobudur tidak hanya siap unggul di tingkat nasional, tetapi juga mantap melangkah sebagai kampus berkelas dunia.
Dalam upaya mendukung akses pendidikan yang lebih luas, Universitas Borobudur meluncurkan program Beasiswa B8M (Beasiswa 8 Miliar). Program ini memberikan potongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada seluruh mahasiswa baru yang mendaftar di Unbor, dengan total potongan mencapai Rp8 miliar. Mahasiswa program D3 dan S1 dapat menikmati potongan biaya kuliah hingga Rp3,5 juta, sehingga hanya membayar sekitar Rp4 juta per semester. Pembayaran ini juga dapat dicicil sebesar Rp800 ribu per bulan, memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa dalam mengatur keuangan mereka.(fie)