telusur.co.id -SURABAYA - Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggelar kegiatan “belanja masalah” di Surabaya untuk merumuskan kebijakan transformasi pemasaran UMKM dan penguatan program SMK Go Global. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi Pentahelix sebagai upaya menghadirkan kebijakan yang lebih partisipatif dan sesuai kebutuhan lapangan.
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran RI, Leontinus Alpha Edison mengatakan, pelibatan unsur akademisi, dunia usaha, pemerintah, masyarakat, dan media bukan sekadar formalitas, melainkan bagian penting dari penyusunan kebijakan yang efektif.
“Kebijakan tidak boleh lahir dari ruang hampa. Ia harus dibangun dari pemahaman nyata atas persoalan di lapangan,” beber Leon saat membuka Forum Konsultasi Publik (FKP) di Universitas Airlangga. Kamis, (11/12/2025).
Tantangan UMKM: Mindset, Akses Pasar, dan Digitalisasi
Dalam FKP tersebut, Kemenko PM menyoroti berbagai hambatan yang masih membatasi daya saing UMKM, mulai dari pola pikir kewirausahaan, literasi pemasaran digital, hingga akses ke pasar ekspor.
Asisten Deputi Pemasaran Usaha Masyarakat RI, Abdul Muslim memaparkan, rancangan program “Pasar 1001 Malam”, yang bertujuan memaksimalkan aset pemerintah sebagai ruang promosi dan transaksi UMKM. Program ini sejalan dengan amanat PP No. 7/2021 tentang penyediaan area komersial minimal 30 persen bagi usaha mikro dan kecil.
SMK Go Global: Persiapkan Talenta Terampil untuk Industri
Usai FKP, Kemenko PM melanjutkan agenda dengan dialog di SMKN 10 Surabaya untuk meninjau kesiapan pendidikan vokasi dalam memenuhi kebutuhan industri dan program pekerja migran.
Leon menilai masih terdapat kesenjangan antara kurikulum SMK dengan kebutuhan industri.
“Masukan dari guru dan siswa menjadi bahan penting untuk menyempurnakan program SMK Go Global. Kami ingin lulusan SMK tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu bersaing secara global,” tandasnya.
Kemenko PM Tegaskan Pentingnya Sinergi Pusat-Daerah
Leon menegaskan bahwa, kebijakan transformasi pemasaran UMKM dan penguatan vokasi harus dijalankan melalui sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Setiap kebijakan harus berakar pada kebutuhan masyarakat. Model dialog partisipatif seperti di Surabaya akan menjadi pola kerja kami ke depan,” sambung Leon.
Kegiatan “belanja masalah” ini diharapkan menghasilkan peta jalan yang solutif bagi peningkatan daya saing UMKM serta percepatan program SMK Go Global. (ari)



