M Taufik: Otak Harus Jadi Tumpuan Utama dalam Menyelesaikan Masalah - Telusur

M Taufik: Otak Harus Jadi Tumpuan Utama dalam Menyelesaikan Masalah


telusur.co.id - Dewan Pakar Gerbang Betawi Mohamad Taufik mengingatkan pentingnya meningkatkan tradisi kemajuan intelektual masyarakat Betawi. Sebab, dalam era modernisasi saat ini, tradisi kekuatan otot sudah tidak bisa lagi diandalkan untuk menjawab tantangan zaman.

Sebelumnya,  Ketua umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Beki Mardani menyatakan, pentingnya meningkatkan tradisi kemajuan intelektual masyarakat Betawi. 

"Saya kira memang sesuai tuntutan perubahan zaman, ya. Meskipun, bukan berarti otot itu tidak bisa digunakan, tapi kan penanganan dan penyelesaian masalah memang lebih banyak menggunakan otak," kata Taufik saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu (24/1).

"Artinya, pendidikan dan edukasi memainkan perang yang sangat penting bagi masyarakat Jakarta dalam menjawab persoalan tantangan di DKI ke depan," sambung Taufik.

Apalagi, kata dia, sebagai Ibu Kota Negara, dinamika dan perubahan di Jakarta begitu sangat cepat. Sehingga masyarakat Betawi khususnya, dituntut menyesuaikan diri dengan kebutuhan perkembangan globalisasi agar tak tergilas cepatnya laju zaman.

"Jadi, saya sepakat dengan Pak Beki. Meskipun, sebenarnya dari dulu ya otak itu selalu menjadi tumpuan utama dalam menyelesaikan masalah," ungkap Taufik.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyoroti pentingnya membaca tren perubahan akibat pandemi Covid-19. Dia menuturkan, dibutuhkan kemauan untuk belajar dan berubah atau disebut masyarakat pembelajar.

“Karena sudah tidak ada lagi kriteria kemajuan yang statis. Kriteria kemajuan itu, dari waktu ke waktu mengalami perubahan dan pertumbuhan," kata dia dalam sambutannya di program kuliah umum Gerakan Kebangkitan Betawi atau Gerbang Betawi yang dihelat virtual, Jumat, 22 Januari 2021.

Pesan ini disampaikan kepada masyarakat Betawi. Anies berpendapat, pandemi Covid-19 telah mempercepat perubahan di pelbagai aspek.

Anies berharap, ada kemauan untuk belajar dan berubah atau disebut masyarakat pembelajar.

"Karena sudah tidak ada lagi kriteria kemajuan yang statis. Kriteria kemajuan itu, dari waktu ke waktu mengalami perubahan dan pertumbuhan," kata Anies.

Menurut Anies, masyarakat Betawi turut menjadi pribadi yang mau belajar. Dengan begitu otomatis seorang pembelajar akan terus mengalami transformasi dalam hidupnya. Selain itu, pembelajar juga memiliki kemauan untuk menyerap ilmu dan berubah.

"Kita menyadari bahwa untuk bisa menjangkau masa depan harus mempunyai karakteristik pembelajar," kata Anies.


Tinggalkan Komentar