telusur.co.id - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai NasDem, Mamat Rachmat melaksanakan Reses I Tahun Sidang 2025–2026 di Kelurahan Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Kegiatan yang digelar di Jl. Pasirluhur ini dihadiri perangkat RT/RW, tokoh masyarakat, kelompok pemuda, serta warga dari berbagai lingkungan yang menyampaikan beragam persoalan secara langsung.
Isu pengelolaan sampah menjadi salah satu keluhan utama warga. Keterbatasan sarana angkut, perlunya fasilitas pemilahan sampah, serta minimnya dukungan bank sampah membuat pengelolaan lingkungan dianggap belum optimal. Warga juga meminta penambahan CCTV di beberapa titik rawan karena tingginya mobilitas warga luar kawasan.
Persoalan air bersih turut mencuat, terutama debit air yang kecil pada jam-jam tertentu. Kondisi tersebut menghambat aktivitas rumah tangga dan membutuhkan tindak lanjut dari pihak PDAM untuk melakukan pengecekan teknis di lapangan.
Dalam aspek sosial dan pendidikan, warga melaporkan adanya ijazah siswa yang tertahan di sekolah sehingga menyulitkan proses melamar pekerjaan. Selain itu, beberapa warga berharap adanya program pelatihan kerja yang lebih merata serta akses usaha yang dapat menjangkau difabel dan kelompok rentan lainnya.
Menanggapi berbagai persoalan tersebut, Mamat Rachmat menyampaikan sejumlah komitmen dan penegasan. Ia menekankan bahwa reses merupakan sarana penting untuk menyerap aspirasi masyarakat dan memastikan setiap kebutuhan warga disampaikan di tingkat pembahasan kebijakan.
“Reses ini memberi kesempatan bagi kami untuk mendengar langsung kondisi yang dihadapi warga. Aspirasi seperti ini sangat penting agar kebijakan pemerintah benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat,” ujar Mamat.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas dinas untuk memastikan penanganan persoalan berjalan efektif.
“Banyak masalah yang memerlukan kerja lintas sektor, mulai dari lingkungan, air bersih, hingga pendidikan. Semua akan kami sampaikan secara formal kepada dinas terkait agar ada tindak lanjut yang jelas,” katanya.
Mamat menambahkan bahwa layanan publik harus terus diperbaiki, terutama yang menyangkut kebutuhan dasar warga.
“Pengelolaan sampah, akses air bersih, hingga pelayanan pendidikan adalah layanan dasar yang harus diutamakan. Kami mendorong pemerintah kota untuk mempercepat penanganan di lapangan,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan terhadap kelompok difabel dan pemuda pencari kerja.
“Kami ingin memastikan kesempatan pelatihan dan pekerjaan juga menjangkau difabel, pemuda, dan warga yang selama ini kesulitan akses. Ini bagian dari upaya memperkuat kemandirian masyarakat,” tuturnya.
Dialog berlangsung terbuka dan kondusif. Warga berharap agar aspirasi mereka mendapatkan tindak lanjut cepat mengingat banyak kebutuhan yang bersifat mendesak. Mamat menutup kegiatan dengan memastikan seluruh aspirasi akan dikawal melalui jalur komisi dan terus dikomunikasikan dengan perangkat wilayah.
“Kami di DPRD tidak hanya menerima aspirasi, tetapi juga berkewajiban mengawal tindak lanjutnya. Setiap masukan warga akan kami bawa dalam agenda resmi di komisi,” tegasnya. (VC)



